kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Industri reksadana kian seksi buat asing


Jumat, 24 Juni 2011 / 08:32 WIB
ILUSTRASI. Agro Wisata Tamansuruh menyuguhkan ragam pertanian khas Banyuwangi seperti padi hitam, sayuran, dan buah-buahan organik. Dok: Instagram Agro Wisata Tamansuruh.


Reporter: Mahmudi Restyanto , Amailia Putri Hasniawati, Ruisa Khoiriyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dominasi perusahaan keuangan asing di industri reksadana lokal bakal langgeng. Saat ini, ada lima manajer investasi (MI) asal luar negeri yang tengah mengurus izin usaha di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

Hal ini diungkapkan oleh Bowo Witjaksono, Wakil Ketua Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI). "Indonesia adalah pasar yang menarik bagi asing. Daya tarik utama adalah jumlah penduduk negeri ini yang besar," kata dia, Selasa (21/6). Asing juga tertarik masuk ke negeri ini karena industri reksadana sedang mekar-mekarnya mengikuti lari indeks saham.

Sayang, dia enggan mengungkap nama-nama korporasi asing yang hendak masuk tersebut. Bowo hanya menyatakan, dua MI yang akan masuk itu berasal dari Korea Selatan (Korsel). Lalu, dua perusahaan dari Amerika Serikat (AS) dan satu dari Malaysia.

Sumber KONTAN yang dekat dengan industri reksadana membisikkan, dua dari lima MI asing yang akan masuk ke Indonesia adalah Prudential dan Kim Eng Holdings.

Beberapa MI mengaku juga mendengar kabar rencana masuknya nama-nama calon pesaing ini. "Saya dengar tapi tidak tahu siapa persisnya," kata Presiden Direktur Danareksa Investment Management John D. Item.

Tantangan MI lokal

Pelaku industri reksadana mengaku tidak gentar menghadapi kian banyaknya pemain asing yang masuk. "MI lokal harus mampu bersaing," ujar Presiden Direktur BNI Securities Jimmy Nyo.

MI asing, ia akui memiliki kelebihan yang membuat mereka unggul dalam penguasaan pasar reksadana. Selain soal kekuatan modal dan jam terbang, MI asing juga memiliki sistem dan bisnis model yang lebih jelas daripada perusahaan lokal. "Mereka konsisten dalam risk management dan compliance hingga dipercaya," jelas Jimmy.

Pengaturan pasar terkait semakin banyaknya pemain asing di industri ini, menurut Jimmy, juga tidak perlu. Adapun Bowo menyarankan agar Bapepam-LK menyiapkan insentif khusus bagi MI lokal agar lebih siap bersaing dengan asing. "Insentifnya apa, perlu dibahas dengan otoritas," kata dia.

Saat ini, terdapat 82 MI yang terdaftar di Bapepam-LK. Beberapa MI dari luar negeri tercatat sebagai pemain besar di industri reksadana saat ini, seperti Schroders, BNP Paribas, Manulife, First State.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×