kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   -23.000   -1,13%
  • USD/IDR 16.860   0,00   0,00%
  • IDX 6.538   92,30   1,43%
  • KOMPAS100 939   12,04   1,30%
  • LQ45 730   8,52   1,18%
  • ISSI 209   2,52   1,22%
  • IDX30 378   3,03   0,81%
  • IDXHIDIV20 458   4,62   1,02%
  • IDX80 106   1,33   1,26%
  • IDXV30 113   1,41   1,27%
  • IDXQ30 124   0,78   0,63%

Industri Properti Bersaing Ketat, Cek Rekomendasi Saham Ciputra Development (CTRA)


Kamis, 16 Januari 2025 / 20:49 WIB
Industri Properti Bersaing Ketat, Cek Rekomendasi Saham Ciputra Development (CTRA)
ILUSTRASI. Perumahan CitraGarden Sidoarjo yang dikembangkan Ciputra Group. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menjadi pilihan utama BRI Danareksa Sekuritas di sektor saham properti.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

Realisasi itu lebih tinggi 8% yoy daripada capaian CTRA tahun sebelumnya yang sebesar Rp 10,2 triliun. Selain mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, raihan marketing sales CTRA sudah sejalan dengan target sebesar Rp 11,1 triliun untuk 2024.

Di samping itu, Ismail mengatakan bahwa CTRA adalah satu-satunya pengembang properti yang secara konsisten membagikan dividen, bahkan selama pandemi. Ini tidak terlepas dari kemampuan CTRA memonetisasi aset yang menjadi pembeda utama di antara saham properti lainnya.

Secara keseluruhan, BRI Danareksa Sekuritas meyakini permintaan properti Indonesia dilihat dari perspektif suku bunga hipotek dan perkembangan pencairan, akan tetap stabil secara agregat pada tahun 2025.

Baca Juga: Asing Net Sell, Cermati Saham-Saham yang Banyak Dijual di Akhir Pekan

Program pembebasan PPN, penghapusan Bea Pemindahan Aset (BPHTB), dan penyederhanaan persetujuan pembangunan gedung (PBG) akan terus membantu sektor properti sepanjang tahun anggaran 2025, baik dari sisi permintaan maupun sisi penawaran.

Sementara itu, Ismail mengatakan, risiko negatif yang perlu diantisipasi adalah sikap agresif bank sentral global. Suku bunga tinggi dapat menekan kinerja emiten properti seperti CTRA karena persepsi sektor tersebut sensitif terhadap suku bunga.

Ismail merekomendasikan Buy untuk CTRA dengan target harga sebesar Rp 1.700 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×