Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada penutupan perdagangan Jumat (9/8), harga saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa (all time high). Jumat (9/8), harga saham SIDO naik 5,02% ke level Rp 1.150 per saham atau naik 5,02%.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyatakan saham SIDO memang dalam tren naik dan kinerjanya sedang bertumbuh baik. “Ada kemungkinan harganya masih bisa naik dan investor bisa membelinya dengan target harga di rentang Rp 1.250 sampai Rp 1.500,” Jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (9/8).
Baca Juga: Menutup pekan, saham SIDO (Jamu Sido Muncul) pecahkan rekor harga tertinggi
Salah satu sentimen yang membuat saham SIDO digandrungi investor adalah tingkat utang yang sangat rendah dan pertumbuhan kinerja melampaui target.
Analis Artha Sekuritas Frederick Rasali menjelaskan, dalam risetnya yang dirilis pada Rabu (7/8) menyatakan kinerja yang positif. Emiten konsumer ini memiliki eksposur ke pasar asing baru dan memiliki banyak peluang untuk tumbuh yang didukung oleh produk-produknya yang sudah mapan.
Baca Juga: Ada potensi rebound, Artha Sekuritas rekomendasikan hold saham Sido Muncul (SIDO)
“Pada tahun ini akan menjadi pijakan untuk pasar ekspor sebelum lepas landas pada 2020 hingga tahun-tahun mendatang,” ujarnya.
Melansir laporan keuangannya, kinerja SIDO positif karena laba bersih tumbuh 28,2% year on year (yoy) menjadi Rp 374 miliar. Perolehan laba ini mencapai 50,9% dari target Artha Sekuritas Indonesia.
Adapun penjualan SIDO hingga akhir Juni 2019 juga mencapai Rp 1,4 triliun atau naik 10,7% yoy, juga mencapai 45,9% dari target tahun ini yang diproyeksikan Artha Sekuritas Indonesia.
Baca Juga: Ramuan Anti Masuk Angin Ternyata Mujarab, Buktinya Kinerja Sido Muncul Menguat
Pada semester II 2019 mendatang, Frederick memproyeksikan penjualan SIDO akan pulih dan meningkatkan ekspansinya di pasar ekspor. Kondisi ekonomi domestik yang lebih stabil pada semester II 2019 akan mendorong penjualan.
Frederick memproyeksikan margin operasi SIDO tidak akan naik lagi di paruh dua mendatang.
SIDO juga telah membentangkan sayapnya lebih luas ke Myanmar dan Kamboja. Proyek merintis pasar ekspor telah membuahkan hasil pada akhir 2018 dari Nigeria, Filipina dan baru-baru ini Malaysia. Hasilnya penjualan tercatat tiga kali lebih tinggi dari ekspektasi SIDO.
Frederick menjelaskan menyusul keberhasilan ini, SIDO membuka pasar di Myanmar dan Kamboja. Lewat konsep pengobatan herbal diterima dengan baik di Asia Tenggara, SIDO diyakini akan menembus pasar Myanmar dan Kamboja.
Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) siap lakukan akuisisi bisnis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News