Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) alias Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) buka suara soal pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 300 lebih karyawan. Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (28/9), manajemen IOH menyatakan bahwa PHK merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk bisa lebih lincah dan tumbuh cepat di industri.
PHK atau yang disebut IOH sebagai rightsizing ini dilakukan karena perusahaan menghadapi kebutuhan untuk tumbuh lebih jauh dengan ukuran dan struktur yang tepat. Hal ini sangat penting untuk keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis di masa depan.
"Rightsizing ini didasarkan pada strategi bisnis ke depan dan pertimbangan yang komprehensif untuk memastikan alokasi sumber daya dan karyawan yang tepat sesuai dengan kebutuhan bisnis masa depan agar perusahaan dan karyawan dapat terus berkembang," kata manajemen IOH dalam surat yang ditandatangani Sekretaris Perusahaan IOH Billy Nikolas Simanjuntak, Rabu (28/9).
Baca Juga: Konsolidasi Operator Telekomunikasi Berlanjut, Begini Perkembangannya
PHK ini dilakukan setelah proses penggabungan usaha antara Indosat Ooredoo dengan Hutchison 3 Indonesia. Sebanyak 300 lebih karyawan tersebut setara dengan sekitar 13% dari total karyawan IOH.
Semua karyawan yang terkena program rightsizing memperoleh nilai paket yang diberikan secara signifikan lebih tinggi dari yang dipersyaratkan undang-undang. Paket kompensasi yang ditawarkan kepada karyawan adalah rata-rata 37 kali upah dengan yang tertinggi mencapai 75 kali upah.
Setelah PHK ini, IOH belum dapat menginformasikan apakah ada PHK lagi atau tidak dalam waktu dekat. Perusahaan akan melanjutkan business as usual dan memberikan pengalaman terbaik kepada para pemangku kepentingan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News