Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten tekstil, PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) berhasil mencetak kinerja memuaskan tahun lalu. Perusahaan ini tercatat membukukan laba bersih hingga US$ 84,56 juta atau setara Rp 1,21 triliun.
Mengutip laporan keuangan tahun 2021 yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (23/2), pendapatan bersih INDR mengalami peningkatan sebesar 50,09%, menjadi US$ 884,10 pada tahun lalu.
Adapun, pada tahun sebelumnya, pendapatan INDR hanya mencapai US$ 589,04 juta.
Baca Juga: Indorama (INDR) tambah kapasitas produksi benang pintal polyester menjadi 13.000 ton
Pasar ekspor masih menjadi penopang kinerja INDR di tahun 2021, dengan nilai pendapatan mencapai US$ 540,41 juta. Torehan ini berhasil tumbuh 49,27% dibandingkan tahun 2020 yang senilai US$ 362,03 juta.
Sementara untuk pendapatan lokal, tercatat sebesar US$ 344,5 juta. Realisasi tersebut berhasil meningkat 50,26% secara tahunan, dari semula US$ 229,28 juta pada tahun 2020.
Pasar Asia masih memimpin kinerja ekspor INDR di tahun lalu, dengan total pendapatan mencapai US$ 333,46 juta. Kemudian disusul Eropa US$ 108,32 juta, Amerika Utara (US$ 68,46 juta), Amerika Selatan (US$ 28,80 juta), dan wilayah lain-lain US$ 67,60 juta.
Baca Juga: Kepala BKPM resmikan perluasan pabrik Indorama Synthetics senilai Rp 510 miliar
Tumbuhnya pendapatan, ikut membuat beban pokok pendapatan INDR merangkak naik hingga 35,37%, dari sebelumnya US$ 557,20 juta di tahun 2020, menjadi US$ 754,33 juta pada tahun 2021.
Perusahaan ini juga tercatat membukukan pembengkakan pada sejumlah pos beban. Seperti beban penjualan misalnya, yang mengalami peningkatan 19,19% menjadi US$ 6,92 juta.
Baca Juga: Tahun 2024 Pertamina Ingin Menurunkan Impor BBM Menjadi 200.000 Bph
Beban umum dan administrasi juga terpantau bertambah menjadi US$ 16,32 juta di tahun lalu. Sedangkan pada tahun 2020, beban umum dan administrasi INDR hanya tercatat senilai US$ 15,63 juta.
Per 31 Desember 2021, INDR tercatat membukukan jumlah aset sebesar US$ 905,49 juta. Meningkat taja, dari jumlah aset per 31 Desember 2020 yang senilai US$ 763,85 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News