Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Sofyan Hidayat
JAKARTA. Pasar reksadana bakal semakin meriah dengan kehadiran produk reksadana baru. Salah satunya adalah produk reksadana terproteksi yang akan diluncurkan oleh PT Indopremier Investment Management (IPIM) pada tahun ini.
John D Item, Presiden Direktur IPIM mengatakan reksadana terproteksi anyar itu ditargetkan bisa menyerap dana kelolaan sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. "Saat ini, perusahaan telah menggenggam komitmen sekitar Rp 300 miliar untuk produk ini," kata John baru-baru ini.
Reksadana terproteksi ini memiliki tenor lima tahun dengan aset dasar berupa campuran antara obligasi pemerintah dan korporasi.
John menyatakan, kupon reksadana terproteksi ini akan mengacu pada yield surat utang negara (SUN) tenor lima tahun dengan catatan BI rate tidak berubah.
Data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) menunjukkan SUN seri acuan bertenor lima tahun FR0069 diperdagangkan dengan yield 8,00% pada Kamis (30/1). Akhir tahun lalu, dana kelolaan reksadana terproteksi IPIM mencapai 45% atau sekitar Rp 630 miliar dari total dana kelolaan yang mencapai Rp 1,4 triliun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat dana kelolaan reksadana terproteksi tahun ini mengalami pertumbuhan. Akhir tahun lalu, dana kelolaan reksadana terproteksi hanya sekitar Rp 38,19 triliun dan naik menjadi Rp 39,58 triliun pada posisi 28 Januari 2014.
Viliawati, analis Infovesta Utama mengatakan prospek reksa dana terproteksi masih cukup baik sepanjang tahun ini. Kinerja instrumen ini akan ditopang oleh imbal hasil yang berasal dari kupon obligasi serta potensi membaiknya kinerja obligasi hingga akhir tahun pasca terkoreksi di tahun 2013 lalu. "Meski demikian, obligasi pemerintah tercatat masih tertekan selama bulan Januari," kata Vilia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News