kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Indopremier akan meluncurkan produk ETF baru


Kamis, 13 September 2012 / 10:37 WIB
Indopremier akan meluncurkan produk ETF baru
ILUSTRASI. Suasana gerai Ace HardwareKONTAN/Baihaki/30/9/2019


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Melanjutkan kesuksesan produk sebelumnya, PT Indo Premier Investment (IPIM) berencana menerbitkan produk baru lagi bernama Exchange Traded Fund (ETF). Produk ini direncanakan terbit dalam waktu dekat.

"Kami sedang menjajaki indeks tertentu dan menjadi underlying ETF baru. Diharapkan akhir tahun ini bisa launching," kata Dyah sofyanti, Direktur Indo Premier Investment Management kepada KONTAN, Kamis (13/9).

Salah satu indeks yang menjadi salah satu kandidat IPIM itu adalah; indeks IDX 30 yang tahun ini baru terbit dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Produk ETF ini merupakan produk reksadana yang diperdagangkan di bursa dan dapat dibeli melalui layanan Indo Premier Online Trading (IPOT), maupun melalui broker manapun di pasar uang sekunder.

Menurut Dyah, berbeda dengan produk ETF-LQ45 sebelumnya, harga 1 lot produk terbaru ini akan dibanderol lebih murah, Rp 150.000 per lot. "Kemudahan ini dalam rangka memudahkan investor ritel," jelas Dyah. Berbeda dengan banderol produk ETF-LQ45, yang dibanderol Rp 350.000 per lot.

IPIM akan fokus ke nasabah ritel, agar produk ETF lebih likuid. Dyah mengakui, ditengah pasar modal yang volatil saat ini, produk ETF merupakan produk reksadana yang paling cepat dieksekusi saat pasar sedang jatuh dalam.

"Keunggulan produk ini, lebih murah, mudah dan transparan. Investor bisa tarik ulur dana reksadananya kapan saja tanpa harus mengalami kerugian dalam perubahan arah pasar yang dratis," urai Dyah.

Untuk kisaran imbal hasil, kata Dyah, tergantung dari pilihan indeks acuan kami nanti. "Saat ini saja, masih belum pengajuan izin efektif kepada Bapepam-LK," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×