Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesian Tobacco Tbk baru saja menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum per 31 Desember 2019 melalui pengumuman keterbukaan informasi IDX pada Rabu (15/01).
Sebelumnya, perusahaan pengolahan tembakau iris yang memiliki kode saham ITIC ini memperoleh dana segar hingga Rp 60,01 miliar dari hasil penawaran umum (initial public offering/IPO) pada 4 Juli 2019 lalu.
Baca Juga: Tak terdampak cukai, Indonesian Tobacco (ITIC) optimistis tumbuh 20%
Dalam penawaran umum tersebut, ITIC menawarkan 274,06 juta saham atau setara dengan 29,13% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Setelah dikurangi biaya penawaran umum sebesar Rp 8,41 miliar, perseroan mengantongi hasil bersih sebesar Rp 51.60 miliar. Mengacu kepada rencana penggunaan dana perseroan, 100% dari hasil bersih ini akan digunakan sebagai modal kerja.
Baca Juga: Indonesian Tobacco (ITIC) sasar segmen ritel modern
Hingga 31 Desember 2019, perseroan telah merealisasikan penggunaan dana sebanyak Rp 51.60 miliar untuk membeli tembakau jawa tengah sebesar Rp 25,83 miliar (50%), Tembakau Jawa Timur 25,40 miliar (49%) dan Tembakau Lombok Rp 370,99 juta (1%).
Dengan demikian, perseroan sudah tidak memiliki sisa dana hasil bersih penawaran umum alias sudah menyerap 100% dana hasil IPO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News