kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Indofood Sukses Makmur (INDF) siap tebus utang obligasi rupiah VII pada Juni 2019


Rabu, 29 Mei 2019 / 20:12 WIB
Indofood Sukses Makmur (INDF) siap tebus utang obligasi rupiah VII pada Juni 2019


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) siap melunasi obligasi yang akan jatuh tempo pada tanggal 13 Juni 2019. Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim mengatakan pihaknya mendapatkan fasilitas pinjaman perbankan untuk melunasi Obligasi Rupiah VII INDF.

Meski begitu Anthoni mengatakan tak bisa merinci dari mana sumber pinjaman untuk melunasi obligasi itu. Sebagai informasi, Obligasi Rupiah VII INDF itu yang diterbitkan pada 10 Juni 2014.

Asal tahu saja, dalam laporan keuangan INDF per 31 Maret 2019, obligasi tersebut bernilai Rp 2 triliun dengan bunga 10,125%. Obligasi itu memiliki periode jatuh tempo lima tahun.

Penerbitan obligasi itu digunakan INDF, anggota indeks Kompas100 ini, untuk melakukan refinancing. “Dana itu sudah kami gunakan untuk melunasi obligasi Rupiah V pada bulan Juni 2014,” kata Anthoni dalam RUPS INDF yang diselenggarakan di Indofood Tower, Rabu, (29/5). 

Sedangkan sisanya digunakan untuk pembayaran sebagian utang bank jangka pendek.

Awalnya, INDF akan kembali merilis obligasi senilai Rp 2 triliun pada Juni 2019 ini. Dana yang dihimpun dari obligasi itu disebut akan digunakan untuk melunasi Obligasi Rupiah VII yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat.

Namun rencana itu urung dilakukan lantaran perusahaan menilai kondisi pasar akhir-akhir ini kurang baik bagi perusahaan untuk menerbitkan obligasi.

“Kupon yang akan kami rilis bisa dibilang cukup mahal. Dengan kondisi pasar demikian, maka kami putuskan untuk menundanya hingga market kondusif,” jelas Anthoni.

INDF masih memiliki satu utang obligasi senilai Rp 2 triliun yang diterbitkan pada 5 Mei-15 Mei 2017 lalu. Surat utang bertitel Obligasi Rupiah VIII itu memiliki tingkat bunga sebesar 8,7%. 

Meski begitu, obligasi itu baru akan jatuh tempo pada tahun 2022, tepatnya pada 26 Mei 2022.

Sama seperti Obligasi VII, obligasi tersebut digunakan INDF untuk melunasi pinjaman yang ditarik sehubungan pelunasan Obligasi Rupiah VI pada Mei 2017 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×