kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.667.000   5.000   0,30%
  • USD/IDR 16.360   0,00   0,00%
  • IDX 6.648   -94,43   -1,40%
  • KOMPAS100 985   -10,71   -1,08%
  • LQ45 773   -11,62   -1,48%
  • ISSI 203   -1,54   -0,76%
  • IDX30 399   -7,38   -1,81%
  • IDXHIDIV20 478   -11,28   -2,30%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 117   -1,24   -1,05%
  • IDXQ30 132   -2,70   -2,00%

Indodax Sebut Peralihan Pengawasan Aset Kripto ke OJK Berdampak Positif pada Kinerja


Senin, 10 Februari 2025 / 20:55 WIB
Indodax Sebut Peralihan Pengawasan Aset Kripto ke OJK Berdampak Positif pada Kinerja
ILUSTRASI. CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyebutkan bahwa koin altcoin seperti Ethereum, Solana, Render, dan Ondo juga mengalami peningkatan.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT. Indodax Nasional Indonesia (Indodax) menilai bahwa peralihan pengaturan dan pengawasan aset kripto dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdampak positif terhadap kinerja Indodax. 

CEO Indodax, Oscar Darmawan melihat peralihan pengaturan dan pengawasan aset kripto ke OJK tersebut juga sebagai langkah yang bertujuan untuk memperkuat regulasi dan memberikan kepastian hukum yang lebih baik bagi para pelaku industri kripto. 

“Dengan regulasi yang lebih matang, kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto diharapkan meningkat, yang pada akhirnya dapat berdampak positif pada pertumbuhan industri secara kripto keseluruhan,” kata Oscar kepada Kontan, Senin (10/2). 

Baca Juga: Industri Kripto di 2025 Diperkirakan Tumbuh, Ini Faktor Pendorongnya

Selain itu, Oscar juga mengakui sejak peralihan pengawasan dari Bappebti ke OJK, Indodax melihat adanya kenaikan jumlah transaksi dan investor, tetapi peningkatannya tidak signifikan jika dibandingkan dengan berbagai faktor lain yang turut mempengaruhi pasar kripto. 

Pasalnya, Oscar bilang, pergerakan transaksi di Indodax tidak hanya dipengaruhi oleh regulasi, tetapi juga oleh sentimen global yang berkembang pada saat yang bersamaan. Misalnya, pelantikan Donald Trump dan berita tentang DeepSeek sempat menarik perhatian investor dan memengaruhi dinamika pasar secara keseluruhan. 

“Kemudian, proses transisi pengawasan ini juga bertepatan dengan delisting beberapa aset kripto, yang berdampak pada aktivitas perdagangan dan likuiditas di pasar,” ungkapnya. 

Baca Juga: Transaksi Kripto Indonesia Tembus Rp 650 Triliun pada 2024, Ini Kata Bos Indodax

Lebih lanjut, Oscar menyebutkan, per Januari 2025, transaksi Indodax telah mencapai Rp 16,01 triliun. Angka ini mengalami lonjakan signifikan sebesar 185,23% dibandingkan Januari 2024 yang tercatat sebesar Rp 5,61 triliun. 

Ia menilai, kenaikan ini mencerminkan tingginya minat investor terhadap aset kripto serta meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap platform perdagangan aset digital di Indonesia di awal tahun ini dibanding tahun sebelumnya berkat peralihan pengawasan aset kripto ke OJK tersebut. 

Oscar mengatakan, faktkr utama yang mendorong pertumbuhan ini antara lain adopsi aset kripto yang semakin luas, tren kenaikan harga Bitcoin dan aset digital lainnya, serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap potensi investasi di industri kripto. 

“Tentu dengan regulasi yang semakin jelas di bawah pengawasan OJK, kami optimistis tren positif ini akan terus berlanjut sepanjang 2025,” kata dia. 

Sementara itu, terkait dengan target pertumbuhan transaksi dan jumlah investor di 2025, Oscar menuturkan bahwa Indodax memperkirakan industri kripto di Indonesia akan terus berkembang, meskipun OJK belum memberikan proyeksi angka yang spesifik untuk tahun 2025. 

“Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, proyeksi pertumbuhan aset kripto sangat bergantung pada dinamika pasar global, perkembangan teknologi, dan preferensi publik,” ungkapnya. 

Namun, melihat data yang ada, Oscar tetap optimistis bahwa industri ini akan terus menunjukkan pertumbuhan. 

Terlebih, Oscar bilang, pada 2024, jumlah investor kripto meningkat sebesar 23,77% secara YoY, mencapai 22,91 juta, dan nilai transaksi aset kripto tercatat melonjak 335,91% YoY menjadi Rp 650,61 triliun. Menurutnya, tren ini menunjukkan minat terhadap aset kripto di Indonesia semakin kuat. 

“Dan kami yakin Indodax akan terus menjadi bagian dari pertumbuhan tersebut. Kami akan terus berfokus pada peningkatan layanan, edukasi, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku untuk mendukung pertumbuhan ini sepanjang 2025,” tandasnya. 

Baca Juga: Transaksi Melonjak, Industri Kritpo Sumbang Rp 1,09 Triliun ke Kas Negara pada 2024

Selanjutnya: CIMB Niaga Auto Finance Catat Total Piutang Pembiayaan Rp 10,6 Triliun per Januari

Menarik Dibaca: Finansial Gen Z Rentan Masalah Keuangan, Ini Solusi Meningkatkan Literasi!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×