kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) akan gencar promosi tingkatkan penjualan


Minggu, 28 Juli 2019 / 16:58 WIB
Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) akan gencar promosi tingkatkan penjualan


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA - Meski mengalami penurunan penjualan tipis pada semester satu lalu,PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) tak merasa gusar. Direktur INTP Antonius Marcos yakin target tahun ini akan baik-baik saja seiring dengan pulihnya permintaan semen.

Pemilihan umum, momen Idul Fitri, hingga curah hujan yang masih tinggi di medio Januari-Maret ditengarai Antonius menjadi sebab penurunan pabrikan merk Semen Tiga Roda itu.

“Seiring dengan tereliminasinya faktor-faktor tersebut di kedua, kami merasa tidak perlu ada strategi khusus,” kata Antonius, Jumat (26/7).

Baca Juga: Simak rekomendasi sejumlah analis untuk saham Indocement (INTP)

Antonius mengatakan pada paruh kedua 2019 ini, INTP akan melakukan program end user di beberapa area. “Kami juga akan mempertahankan image brand kami sebagai top brand dan melakukan campaign produk semen ramah lingkungan,” tuturnya.

Antonius membocorkan bahwa pihaknya sedang mengembangkan produk semen terbaru yaitu slag semen. Slag semen adalah semen yang terdiri dari campuran sisa pengolahan biji besi.

Dalam pengolahannya, biji besi tersebut dipanaskan dalam suhu yang relatif rendah dibanding pengolahan semen biasa. “Jadi butuh jumlah pemakaian batu bara yang lebih sedikit. Tapi tidak mengurangi kualitas, karena tetap lebih kuat plus cepat dingin,” jelasnya.

Antonius mengatakan hingga saat ini slag semen sendiri sudah digunakan dalam beberapa proyek pembangunan. Salah satunya proyek pembangunan pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat.

Baca Juga: Ini rekomendasi analis untuk 10 saham pendorong IHSG sepanjang Juli 2019

Meski begitu Antonius mengaku, saat ini segmen slag semen belum menyumbang kontribusi penjualan yang signifikan. “Itulah kenapa di semester kedua nanti, fokus kita mengampanyekan produk tersebut agar dikenal pasar dengan baik,” akunya.

Hal itu akan dilakukan oleh INTP seiring dengan penurunan penjualan semen di semester satu tahun ini. Pada periode tersebut, INTP mencatatkan penjualan sebesar 7,8 juta ton.

Baca Juga: Produsen Semen Menaggung Biaya Produksi Tinggi

Angka itu lebih rendah 2% dari penjualan di semester satu tahun lalu yang sekitar 8,16 juta ton. Sedangkan dari sisi produksi, Antonius mengklaim jumlahnya tak berbeda jauh dengan jumlah penjualan tersebut.

Semester satu lalu, INTP sendiri sempat memberhentikan dua pabriknya. Pasar semen yang masih over supply menjadi sebab.

Pada kondisi tersebut, INTP memilih untuk menjalankan pabrik yang memiliki tingkat efisiensi paling baik untuk menekan cost produksi. “Makanya yang kami hentikan pabriknya adalah pabrik lama yang dari segi teknologi saja lebih tua dan memakan banyak biaya,” jelas Antonius. Sebagai informasi, INTP sendiri mengoperasikan 13 pabrik semen.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Indocement Tunggal Prakarsa (INTP)

Antonius juga mengatakan, stabilnya kondisi politik dalam negeri akan menyingkirkan sikap wait and see. “Kami optimis konsumsi semen akan lebih baik dari semester satu,” tutup Antonius.

Kontan mencatat, tahun ini INTP menargetkan penjualan semen lebih tinggi sekitar 5-6?ri tahun lalu. Target itu setara dengan 19 juta ton dari penjualan tahun lalu yang sebsear 18 juta ton. Dengan realisasi tersebut, berarti INTP baru menggenapi sekitar 42% dari target penjualan tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×