kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indocement (INTP) Siapkan Capex Hingga Rp 1,5 Triliun Tahun Ini


Jumat, 05 Januari 2024 / 14:07 WIB
Indocement (INTP) Siapkan Capex Hingga Rp 1,5 Triliun Tahun Ini
ILUSTRASI. Fasilitas produksi semen PT?Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,5 triliun pada tahun ini.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,5 triliun pada tahun ini. Alokasi capex tersebut naik dari alokasi capex di tahun 2023 yakni Rp 1,2 triliun.

Dani Handajani, Corporate Secretary Indocement Tunggal Prakarsa menyebut, sumber pendanaan capex akan berasal dari kas internal. “Dana ini akan digunakan untuk repair maintenance,” terang Dani.

Dani menyebut, dengan mengecualikan akuisisi saham Semen Grobogan, penggunaan capex Indocement  per kuartal III- 2023 sebesar Rp 505 miliar, yang sebagian besar digunakan untuk perbaikan dan perawatan berkala.

Sebelumnya, produsen semen merk Tiga Roda ini menggelontorkan dana Rp 1,49 triliun untuk melakukan akuisisi semen Grobogan pada November 2023. Seluruh nilai akuisisi didanai sepenuhnya oleh kas internal Indocement.

Baca Juga: Pasar Semen Diramal Tetap Tumbuh, Intip Rekomendasi Saham INTP Berikut Ini

Dani menilai, akuisisi Semen Grobogan membuat Indocement mampu menambah volume dan pangsa pasar, dengan adanya volume penjualan Semen Grobogan khususnya.  di Jawa Tengah. Dengan demikian, INTP memproyeksi tahun depan konsumsi nasional akan tumbuh sekitar 2% sampai 3%.

Jika diakumulasikan, total penjualan semen Indocement sepanjang 11 bulan pertama 2023 telah mencapai 15,8 juta ton semen. Angka ini lebih tinggi 9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara di periode November 2023 sendiri, penjualan semen INTP naik sebesar 12% secara year-on-year (yoy) menjadi 1,7 juta ton semen.

Kenaikan penjualan semen pada periode ini tidak terlepas dari keberhasilan Indocement untuk mempertahankan pangsa pasar di Pulau Jawa. INTP juga berhasil meningkatkan pangsa pasar semen di luar Pulau Jawa terutama di Sulawesi, Nusa Tenggara, dan bagian timur Indonesia. “Musim hujan yang mulai datang belum berdampak negatif terhadap penjualan semen,” kata Dani.

Kepala Riset RHB Sekuritas Andrey Wijaya menilai, pemulihan volume penjuakan semen akan terus berlanjut tahun ini. Dia memperkirakan, pertumbuhan volume penjualan tahun ini akan berada di level 2%, yang sebagian besar didukung proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)

Sektor semen juga mendapat katalis dari kebijakan pemerintah memberikan insentif pajak properti untuk perumahan hingga Desember 2024. Menurut Andrey, kebijakan ini dapat mempercepat pembangunan properti, sehingga bisa menaikkan harga semen kantong. Perlu diketahui bahwa penjualan semen saat ini masih didominasi oleh semen kantong yang menyumbang 75% terhadap volume penjualan nasional.

Konsolidasi yang dilakukan antar pemain juga berdampak positif bagi industri semen. Aksi konsolidasi bisnis yang dilakukan INTP, mulai dari perjanjian sewa dengan Semen Bosowa Maros hingga akuisisi Semen Grobogan berpotensi mengurangi persaingan.

Empat pemain utama, yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), INTP, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), menguasai sekitar 96% pangsa pasar (market share) nasional. “Hasilnya, kondisi ini akan memperkuat pricing power emiten dan menurunkan risiko perang harga saat terjadi kondisi kelebihan pasokan,” terang Andrey.

RHB Sekuritas merekomendasikan buy saham INTP dengan target harga Rp 14.300 per saham.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×