kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.250   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Indocement (INTP) Bukukan Laba Bersih Rp 698,43 Miliar di Semester I-2023


Selasa, 01 Agustus 2023 / 06:31 WIB
Indocement (INTP) Bukukan Laba Bersih Rp 698,43 Miliar di Semester I-2023
ILUSTRASI. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membukukan kinerja kokoh sepanjang semester pertama 2023.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membukukan kinerja kokoh sepanjang semester pertama 2023. Emiten produsen semen ini membukukan laba bersih Rp 698,43 miliar. Realisasi ini tumbuh 139,5% dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp  291,54 miliar.

Alhasil, laba bersih per saham dasar INTP naik menjadi Rp 203,56 dari sebelumnya Rp 82,80.

Mengutip laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia, Selasa (1/8), kenaikan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan pendapatan, dimana INTP membukukan pendapatan senilai Rp 7,97 triliun. Realisasi tersebut naik 15,32% dari pendapatan di semester pertama 2022 yang hanya Rp 6,91 triliun.

Baca Juga: Penjualan Semen Terkontraksi, Simak Rekomednasi Saham SMGR dan INTP

Secara rinci, pendapatan INTP didominasi oleh Penjualan semen kepada pihak ketiga senilai Rp 7,15 triliun, disusul Penjualan beton siap pakai senilai Rp 626,81 miliar dan penjualan semen kepada pihak berelasi senilai Rp 157,22 miliar. Konstituen Indeks Kompas100 ini juga membukukan pendapatan dari Penjualan agregat Rp 35,94 miliar.

Di sisi lain, sejumlah beban INTP terpantau ikut naik. Seperti beban pokok pendapatan yang naik 7,70% menjadi Rp 5,53 triliun dari sebelumnya Rp 5,14 triliun. Namun, INTP berhasil menekan beban Bahan bakar dan listrik menjadi Rp 2,38 triliun dari semula Rp 2,55 triliun.

Beban penjualan juga ikut naik 6,9% menjadi Rp 1,23 triliun dari sebelumnya Rp 1,15 triliun. Beban umum dan administrasi juga naik dari semula Rp 1,5 triliun menjadi Rp 1,59 triliun.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×