Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Akuisisi semen Grobogan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) diyakini akan berdampak pada naiknya penjualan semen INTP.
Dani Handajani, Corporate Secretary Indocement menyebut, Akuisisi Semen Grobogan membuat Indocement akan dapat menambah volume dan pangsa pasar, dengan adanya volume penjualan Semen Grobogan khususnya. di Jawa Tengah
Dengan demikian, INTP memproyeksi tahun depan konsumsi nasional akan tumbuh sekitar 2% sampai 3%.
Jika diakumulasikan, total penjualan semen Indocement sepanjang 11 bulan pertama 2023 telah mencapai 15,8 juta ton semen. Angka ini lebih tinggi 9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara di periode November 2023 sendiri, penjualan semen INTP naik sebesar 12% secara year-on-year (YoY) menjadi 1,7 juta ton semen.
Baca Juga: Harga Saham CUAN Naik Gila-gilaan, Manajemen Petrindo Buka Suara
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Daniel Aditya Widjaja memproyeksikan volume penjualan semen domestik akan tumbuh 2% hingga 3% pada 2023, dan akan terus tumbuh dengan laju yang stabil pada tahun depan.
Daniel memperkirakan, permintaan semen dari Kalimantan akan tumbuh pesat hingga tahun 2030, sejalan dengan rencana pemerintah untuk membangun lebih banyak infrastruktur, termasuk kota digital, bandara, jalan penghubung, dan fasilitas lainnya sejalan dengan Pembangunan ibu kota negara (IKN). Pembangunan IKN pun berjalan sesuai rencana, dengan progres mencapai 60,3% per akhir November 2023.
Daniel menilai, pertumbuhan signifikan volume penjualan INTP terutama didorong oleh tingginya permintaan dari Pulau Jawa, salah satunya berkat insentif pajak untuk properti residensial kelas bawah hingga menengah.
Sedangkan di luar Pulau Jawa, INTP telah mulai memasok semen curah ke IKN dan melakukan upaya untuk meningkatkan distribusi ke terminal-terminalnya di Sumatera Utara (Kuala Tanjung), Palembang, dan Lampung untuk memenuhi kebutuhan proyek jalan tol Trans Sumatra
Daniel memperkirakan, dampak akuisisi Semen Grobogan terhadap kinerja INTP akan terlihat pada tahun depan. Dia memproyeksikan INTP akan membukukan margin keuntungan sebesar 32,0%, naik dari estimasi margin keuntungan tahun ini di level 31,8%. Sedangkan margin EBITDA INTP akan naik menjadi sebesar 19,7% tahun depan dari sebelumnya 19,5% pada tahun ini.
Adapun NTP mengakuisisi Semen Grobogan dengan nilai Rp 597.000 per ton. Sebagai komparasi, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengakuisisi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) dengan Rp 1,8 juta per ton. Sedangkan nilai akuisisi PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) di kisaran Rp 1,3 juta per ton.
Baca Juga: Bagi Dividen Jumbo, Intip Rekomendasi Saham Adaro Energy (ADRO)
“Angka ini jauh lebih murah dibanding nilai akuisisi SMGR, melihat Semen Grobogan baru mulai beroperasi pada 2021,” kata Daniel saat dihubungi Kontan.co.id.
Daniel mempertahankan rating netral untuk sektor semen, dengan rekomendasi buy saham INTP dan dengan target harga Rp 12.625 per saham. Risiko dari rekomendasi ini di antaranya fluktuasi permintaan semen,hingga kenaikan biaya bahan bakar dan biaya distribusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News