Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Dia menambahkan, kepastian pembagian dividen ini tidak lantas berdampak langsung bagi pergerakan harga saham ITMG.
Pada dasarnya, harga saham emiten ini akan sangat bergantung pada prospek harga batubara yang notabene saat ini masih lebih lemah dibandingkan tahun lalu.
“Hingga saat ini kami masih mengekspektasikan harga batubara lebih rendah, sehingga masih ada kemungkinan laba bersih ITMG turun dibandingkan tahun 2024,” imbuhnya.
Baca Juga: Hore, Indo Tambangraya Megah (ITMG) Tebar Dividen Tunai US$ 243 Juta
Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila mengatakan, ITMG termasuk salah satu emiten yang cukup royal membagikan dividen, sehingga hal ini bisa menjadi daya tarik bagi investor. Terlebih lagi, saham ITMG dinilai masih cukup undervalue.
Investor yang pemegang saham atau yang hendak mengincar saham ITMG ada baiknya memantau kebijakan global dan nasional yang erat kaitannya dengan pergerakan harga komoditas batubara.
“Kekhawatiran kebijakan tarif impor AS dan ancaman perang dagang masih membayangi, sehingga harga komoditas volatil dan dikhawatirkan akan menekan margin ITMG,” imbuh dia, Jumat (11/4).
Dari sisi teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana merekomendasikan trading buy saham ITMG dengan support di level Rp 22.350 per saham dan resistance di level Rp 23.600 per saham serta target harga di kisaran Rp 24.000—24.500 per saham.
Baca Juga: Laba Indo Tambangraya (ITMG) Menyusut 25,22% Jadi US$ 374,11 Juta pada 2024
Pada Jumat (11/4), saham ITMG berada di level Rp 23.400 per saham atau naik 0,54% dibandingkan hari sebelumnya. Sejak awal tahun, harga saham ITMG terkoreksi 12,36% year to date (ytd).
Selanjutnya: China Kembali Balas Tarif Trump, Kekhawatiran Resesi Ekonomi Global Meningkat
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Produk Spesial Mingguan hingga 15 April 2025, Sampo Diskon Rp 19.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News