Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah fluktuasi harga batubara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG, anggota indeks Kompas100 ini) pada triwulan pertama tahun 2019 mencatat kinerja keuangan positif.
Direktur Indo Tambangraya Megah Yulius Gozali mengatakan, permintaan batubara pada kuartal pertama tahun ini melemah dari biasanya sebagai akibat cuaca sedang dan perlambatan ekonomi.
Dari sisi pasokan, sambungnya, curah hujan yang rendah di Indonesia menyebabkan produksi batubara tinggi. Akibatnya, harga batubara turun secara global.
“Harga batubara sedikit turun, tetapi pendapatan bersih tumbuh 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu seiring dengan kenaikan volume penjualan sebesar 36%,” ujarnya, Rabu (15/5).
Meksipun begitu, pada kuartal laba bersih perseroan turun 33% dari US$ 58 juta pada triwulan pertama 2018 menjadi US$ 39 juta pada periode yang sama tahun ini utamanya disebabkan oleh pelemahan rata-rata harga jual batubara.
Harga jual batubara perusahaan turun 15% menjadi US$ 71,1 per ton pada triwulan pertama 2019 dari US$ 83,6 per ton pada periode yang sama tahun lalu.
Lebih jauh lagi, katanya, penurunan laba bersih disebabkan oleh kenaikan biaya akibat nisbah kupas atau stripping ratio yang lebih tinggi. Kenaikan nisbah kupas ini sementara dan direncanakan lebih rendah pada triwulan-triwulan berikutnya.
Dengan rata-rata harga jual dan biaya yang lebih tinggi, marjin laba kotor tercatat 21% berbanding 29% pada triwulan pertama tahun lalu sedangkan EBIT pada periode ini turun 35% menjadi US$ 57 juta. Adapun laba bersih per saham tercatat US$ 0,036.
Sampai dengan akhir Maret 2019, total aktiva ITMG bernilai US$ 1.470 juta dengan ekuitas US$ 853 juta. Perusahaan mempertahankan posisi kas dan setara kas yang kuat sebesar US$ 392 juta dengan pinjaman modal kerja jangka pendek sebesar US$ 14,5 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News