Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatatkan penjualan 20,1 juta ton batubara sepanjang 2021. Jumlah ini menurun 5,18% dari volume penjualan pada tahun 2020 yang mencapai 21,2 juta ton.
Batubara ini dipasarkan ke China (5,5 juta ton), Indonesia (4,7 juta ton), Jepang (3,1 juta ton), Filipina (1,8 juta ton), Bangladesh (1,3 juta ton), Thailand (1,2 juta ton), dan negara-negara lain di Asia Timur, Tenggara, Selatan serta Oseania.
ITMG mencatatkan produksi sebanyak 18,2 juta ton batubara di tengah cuaca buruk dan hujan ekstrim. Realisasi ini menurun tipis 1,08% dari produksi tahun sebelumnya sebesar 18,4 juta ton.
Meskipun volume penjualan menurun, sepanjang tahun 2021 ITMG mampu memperoleh rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) batubara sebesar US$ 103,2 per ton. Di tengah kenaikan harga yang solid, ITMG secara konsisten tetap menerapkan efisiensi biaya secara disiplin guna memaksimalkan profitabilitas dari momentum kenaikan harga batubara, sehingga membuahkan kinerja keuangan yang solid.
Baca Juga: Volume Penjualan Semen Indonesia (SMGR) Naik Tipis pada Tahun Lalu
Mulianto, Direktur Utama Indo Tambangraya Megah mengatakan, kenaikan harga batubara di tahun lalu tidak terlepas dari berangsur normalnya kehidupan dari puncak situasi pandemi. Ini mendorong pemulihan ekonomi global, terutama di China sebagai produsen sekaligus konsumen batubara terbesar.
Akibatnya, permintaan batubara meningkat sedangkan pasokan tidak dapat mengimbangi permintaan karena disebabkan beberapa faktor seperti cuaca buruk dan masalah logistik.
Kombinasi faktor-faktor tersebut bermuara pada kinerja ITMG yang solid. ITMG mencatatkan pendapatan senilai US$ 2,07 miliar, naik 75,18% dari pendapatan pada 2020 sebesar US$ 1,18 miliar.
ITMG memperoleh EBITDA sebesar US$ 885 juta pada tahun 2021, naik 373% dari tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih naik dari US$ 38 juta pada tahun 2020 menjadi US$ 475 juta pada tahun 2021. Ini berarti, laba bersih ITMG melesat 1.104%.
Baca Juga: Triniti Land (TRIN) Kembangkan 246 Hektare Lahan di Tanamori Labuan Bajo
Alhasil, Laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan naik menjadi US$ 0,43 dari sebelumnya US$ 0,04.
Tahun ini, ITMG menargetkan volume produksi sebanyak 17,5 juta ton -18,8 juta ton dan volume penjualan sebesar 20,5 juta ton -21,5 juta ton. Dari target volume penjualan tersebut, sebanyak 17% harga jualnya telah ditetapkan, 48% mengacu pada indeks harga batubara, 2% harga jualnya belum ditetapkan, dan sisa 33% belum terjual.
Mulianto mengatakan, target ITMG adalah menjadi perusahaan energi Indonesia terdepan yang lebih hijau dan cerdas. Transformasi ini akan menggerakkan bisnis
Pertama adalah pertambangan yang mencakup batubara, mineral, dan kegiatan pertambangan terkait lainnya sebagai bisnis utama. Kedua adalah jasa energi yang mencakup jasa pertambangan, perdagangan, dan solusi modal alam guna mendapatkan nilai lebih dari operasi energi Perusahaan yang telah mapan.
“Terakhir adalah bisnis terbarukan dan lain-lain yang berkaitan dengan investasi energi terbarukan dan teknologi energi lainnya untuk menangkap tren energi masa depan,” terang Mulianto, Selasa (1/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News