Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan emas yang cenderung menguat sejak awal perdagangan Rabu (31/1) diperkirakan bisa berlanjut hingga besok (1/2). Mayoritas indikator teknikal masih memberi sinyal terjadinya penguatan harga logam mulia itu.
“Secara tren besar emas masih bullish,” ujar Alwi Assegaff, analis PT Global Kapital Investama Berjangka kepada Kontan.co.id, Rabu.
Menurutnya, saat ini, harga masih bergerak di atas garis moving average (MA) 10 dan MA 55, yang mengindikasikan penguatan. Indikator relative strength index (RSI) berada di area positif level 61 dan indikator stochastic terlihat berpotongan di level 54 dan 60. Sedangkan indikator moving average convergence (MACD) malah memperlihatkan bergerak turun, tetapi masih berada di area positif.
Kata Alwi, secara fundamental kecenderungan penguatan emas juga masih tinggi. Selain karena pertemuan FOMC tidak memberi pengaruh besar, data ketenagakerjaan AS juga diprediksi akan kembali membebani greenback. Pada Rabu (31/1) malam akan dirilis data jumlah pekerja di luar sektor pertanian, yang hasilnya diperkirakan melemah dari 250.000 menjadi 186.000.
Namun, Azhar Fauzi Noor, analis PT Monex Investindo Futures justru berpandangan sebaliknya. Ia menebak pada Kamis (1/2), harga emas akan terkoreksi karena didorong penguatan dollar AS. Menurutnya, pelemahan emas hanya akan terjadi sesaat hingga akhir pekan ini saja.
“Emas akan tertekan dan terjadi koreksi sesaat,” imbuhnya.
Dalam perhitungan Azhar, Kamis (1/2), harga emas akan berada pada level US$ 1.335-1.345 per ons troi dan sepekan di rentang US$ 1.360-US$ 1.365 per ons troi.
Sementara menurut Alwi, Kamis (1/2), emas berpeluang melanjutkan penguatan di kisaran US$ 1.332-US$ 1.351 per ons troi dan sepekan berikutnya di area US$ 1.324-US$ 1,365 per ons troi.
Asal tahu saja, mengutip Bloomberg, Rabu (31/1) pukul 16.00 WIB, harga emas kontrak pengiriman April 2018 di Commodity Exchange naik 0,40% ke level US$ 1.345,30 per ons troi dibanding sehari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News