Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah berlangsungnya rapat Federal Open Market Commitee (FOMC) pada hari ini (31/1), harga emas masih bergerak naik. Selanjutnya, hasil FOMC terkait kebijakan suku bunga bank sentral Ameriak Serikat (The Fed) dan prospek ekonomi akan menyetir arah pergerakan emas.
“Sekarang ini emas wait and see menanti hasil FOMC,” ungkap Azhar Fauzi Noor, Analis PT Monex Investindo Futures kepada Kontan.co.id, Rabu.
Walaupun banyak ekonom memperkirakan The Fed baru akan menaikkan suku bunga acuan pada Maret nanti, tetapi saat ini yang menjadi perhatian pasar adalah penjelasan mengenai prospek ekonomi AS. Apabila yang disampaikan bank sentral memperlihatkan optimisme terjadinya pertumbuhan ekonomi, bisa menjadi sentimen negatif bagi emas.
Menurut Azhar, dollar AS akan kembali menguat ketika memasuki sesi perdagangan Amerika Serikat (AS) pada Rabu malam. Pertumbuhan ekonomi AS di kuartal IV sebesar 2,6% diyakini masih menjadi sentimen positif yang memperbesar peluang kenaikan suku bunga. Jika hal itu terjadi, pasar tidak lagi memburu aset lindung nilai.
Sedangkan, Alwi Asegaff, analis PT Global Kapital Investama Berjangka menyebut, pertemuan FOMC tidak akan berdampak besar bagi pergerakan harga emas. Ia melihat pasar sudah terlebih dahulu melakukan antisipasi. Apalagi kenaikan suku bunga kemungkinan baru akan dilakukan pada bulan Maret.
“Walaupun ini merupakan rapat terakhir Gubernur The Fed Janet Yellen, tetapi tidak ada konferensi pers,” ujarnya.
Menurutnya, yang terjadi sekarang, investor tengah berusaha melihat bagaimana kepemimpinan ketua The Fed yang baru Jerome Powell. Apakah ia mampu melanjutkan kebijakan yang diambil Yellen. Selama ini, Powell dikenal sebagai sosok yang lebih berhati-hati dan cenderung membuat keputusan yang dovish.
Asal tahu saja, mengutip Bloomberg, Rabu (31/1) pukul 16.00 WIB, harga emas kontrak pengiriman April 2018 di Commodity Exchange tercatat menguat 0,40% ke level US$ 1.345,30 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Jika dibandingkan sepekan sebelumnya, harganya masih melemah 1,18%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News