Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Analis memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak mixed selama sepekan ke depan.
Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengatakan, secara teknikal IHSG mengindikasikan koreksi. Namun harapan atas kelanjutan langkah petinggi moneter dunia untuk merespon perlambatan ekonomi akan memicu spekulasi pelaku pasar. Hal itulah yang kemungkinan bisa mengangkat indeks.
"Saat ini untuk teknikal mingguan indeks membentuk candle doji star dan bergerak di rentang 4.010-4.200," kata David kepada KONTAN, Minggu (5/8).
Dia menerangkan bahwa pola ini memberi sinyal koreksi selama seminggu ke depan karena doji star terbentuk di atas candle weekly sebelumnya. "Walaupun di sisi lain volume masih belum mengonfirmasi hal tersebut," imbuhnya.
David berpendapat, jika pun IHSG menguat, maka itu hanya dampak spekulasi saja. "Penguatan masih akan berlanjut beberapa hari ke depan karena hal tersebut. Namun jika langkah nyata yang ditunggu-tunggu oleh investor tidak terjadi, maka indeks dapat berbalik turun," jelasnya.
Sedangkan dari domestik, sentimen pendorong indeks masih berupa rilis laporan keuangan beberapa emiten yang memuaskan.
Menghadapi situasi ini, David menyarankan investor memilih saham-saham blue chips yang berkinerja baik. Selain itu, investor juga bisa menerapkan strategi trading. Dalam hal ini, beberapa sektor seperti kosntruksi, semen dan perbankan dapat menjadi pilihan. "Consumer dan properti juga masih dapat menjadi pilihan," jelas David.
Ia merekomendasikan saham BBTN, EXCL, GGRM dan INDF.
Sementara analis Indosurya Asset Management, Fridian Warda memperkirakan tren IHSG akan bergerak fluktuatif seminggu depan. "Katalis positifnya datang dari sentimen fundamental walaupun indikator teknikal malah menginisialkan koreksi ," ujar Fridian, Minggu (5/8).
Indikator tersebut seperti stochastic & RSI masih berada di dalam momentum bearish jangka pendek. Fridian memperhatikan chart IHSG yang menutup gap up yang terjadi sebelumnya, sehingga level 4.015 menjadi support IHSG pada pekan depan. "Dengan potensi resistance berada di kisaran 4.180-4.200," urai Fridian.
Fridian mengingatkan, jika IHSG bisa mendekati level resistance 4.180 pekan depan, ada baiknya investor mulai merealisasikan keuntungan yang diperoleh dari saham-saham yang telah mengalami kenaikan cukup signifikan, seperti RALS dan UNVR.
Selama seminggu kemarin, IHSG naik 0,36% dengan posisi tertinggi di 4.149 dan posisi terendah di 4.060. Pada akhir perdagangan Jumat (3/7), IHSG berhasil ditutup menguat 6,7 poin dan ditutup pada posisi 4.099,81.
Sektor yang bergerak dengan kenaikan tertinggi sepekan kemarin adalah sektor aneka industri yang menguat 3,6%. Sementara sektor yang mengalami koreksi terbesar adalah sektor barang konsumsi dengan koreksi 2,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News