Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pelemahan harga emas dalam beberapa hari terakhir, sebagian indikator teknikal justru memberikan sinyal penguatan. Ada peluang bullion sedikit menguat dari sebelumnya.
"Walaupun fundamental mendukung pelemahan, tetapi secara teknikal emas berpotensi rebound," ujar Faisyal, analis PT Monex Investindo Futures kepada Kontan.co.id, Senin (23/4).
Menurutnya, sinyal penguatan itu diperlihatkan dari posisi indikator relative strength index (RSI) di level 32,78 dan indikator stochastic di level 9,17 yang sudah masuk area jenuh jual atau oversold. Namun, indikator sisanya malah menunjukkan potensi pelemahan. Indikator moving average convergence divergence (MACD) masih bergerak di area negatif dan harga masih berada di bawah semua garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200, yang mengindikasikan pelemahan.
Untuk Selasa (24/4), prediksi Faisyal, emas masih akan tertekan di kisaran US$ 1.325-US$ 1.328 per ons troi. Namun sepekan ke depan, ada kemungkinan emas sedikit menguat di rentang US$ 1.320-US$ 1.343 per ons troi.
"Pekan depan, arah emas akan ditentukan oleh rilis data pertumbuhan ekonomi AS," imbuhnya.
Nizar Hilmy, analis PT Global Kapital Investama Berjangka juga memperkirakan, Selasa (24/4), harga emas akan melemah di area US$ 1.324-US$ 1.335 per ons troi dan sepekan berikutnya berbalik menguat di kisaran US$ 1.320 - US$ 1.343 per ons troi.
"Kalau benar pertumbuhan ekonomi AS kuartal I melambat di level 2%, maka emas akan rebound," prediksinya.
Mengutip Bloomberg, Senin (23/4) pukul 17.50 WIB, harga emas kontrak pengiriman Juni 2018 di Comex-AS turun 0,65% ke level US$ 1.329,60 per ons troi, Jika dibandingkan sepekan sebelumnya, bullion telah tergerus 1,56%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News