kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indikator teknikal beri sinyal penguatan harga batubara


Jumat, 07 September 2018 / 19:05 WIB
Indikator teknikal beri sinyal penguatan harga batubara
ILUSTRASI. Kawasan penambangan batubara


Reporter: Dimas Andi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara mulai merangkak naik walau pergerakannya masih cenderung stagnan. Di ICE Futures, harga batubara kontrak pengiriman Oktober per Kamis (5/9) menguat tipis 0,08% menjadi US$ 113,95 per metrik ton.

Adapun dalam sepekan terakhir, harga batubara telah menguat 1,46%. Di lihat dari indikator teknikal, harga batubara masih berpotensi mengalami tren penguatan.

Analis Asia Tradepoint Futures, Deddy Yusuf Siregar mengatakan, harga batubara masih konsisten bergerak di atas MA50, MA100, dan MA200. Hal ini memperlihatkan potensi rally masih akan berlanjut.

Sementara itu, indikator stochastic berada di level 92 atau sudah memasuki area overbought sehingga rawan terjadi aksi ambil untung. Indikator RSI berada di level 65 dan MACD juga masih bergerak di area positif.

“Secara teknikal, bukan tidak mungkin harga batubara bisa menyentuh level US$ 115 per metrik ton pada pekan depan,” kata Deddy, hari ini (7/9).

Menurutnya, harga batubara pada Senin (10/9) nanti berpeluang bergerak di kisaran US$ 113,50—US$ 114,10 per metrik ton. Sedangkan sepanjang pekan depan harga batubara ditaksir berada di kisaran US$ 112,30—US$ 115,00 per metrik ton.

Di sisi lain, Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim memproyeksikan harga batubara akan berada di rentang US$ hingga US$ 115,10 per metrik ton. Adapun selama sepekan ke depan harga batubara akan bergerak di kisaran US$ 110,20—US$ 116,90 per metrik ton.

Ibrahim berpendapat, jika indeks dollar AS kembali mengalami tren penguatan pada pekan depan, ada potensi harga batubara justru mengalami koreksi. “Harga komoditas yang diperdagangkan dengan denominasi dollar AS bisa melemah ketika indeks dollar naik,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×