kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Indika Energy (INDY) Serap Capex US$ 142,7 Juta pada 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 04 April 2024 / 13:43 WIB
Indika Energy (INDY) Serap Capex US$ 142,7 Juta pada 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. PT Indika Energy Tbk (INDY)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

Selain itu, terjadi penurunan volume penjualan Kideco menjadi 30,5 juta ton atau menurun 12,2% dibandingkan 34,8 juta ton pada tahun 2022. Meski begitu, Kideco mampu memenuhi komitmen dengan mengalokasikan 29,8% dari total produksi untuk kebutuhan dalam negeri, atau melebihi ketentuan 25% Domestic Market Obligation (DMO).

Rekomendasi Saham

Research Analyst Phintraco Sekuritas Aditya Prayoga menilai penurunan kinerja INDY sudah sesuai ekspektasi. Penurunan pendapatan disertai dengan penurunan volume produksi serta pelemahan rata-rata harga penjualan. 

Dengan kontribusi penjualan batubara yang masih dominan terhadap pendapatan, harga komoditas tetap menjadi faktor krusial terhadap kinerja INDY. Aditya pun menyambut positif upaya yang dilakukan oleh INDY dalam melakukan diversifikasi bisnis, sehingga mengurangi risiko ketergantungan pada satu komoditas. 

Hanya saja, sejauh ini kontribusi dari bisnis non-batubara, terutama bisnis hijau masih mini bagi pendapatan INDY. 

"Berbagai aksi korporasi, seperti mengakuisisi perusahaan minyak atsiri, diharapkan dapat mendorong kinerja bisnis hijau dalam memberikan kontribusi yang lebih signifikan," kata Aditya.

Research Analyst Reliance Sekuritas Ayu Dian punya pandangan serupa. Strategi diversifikasi merupakan langkah yang positif dan mulai tercermin pada peningkatan pendapatan dan kontribusi dari segmen mineral dan bisnis hijau.

Tapi Ayu menyoroti masih perlu waktu bagi INDY untuk mendulang hasil dari diversifikasi bisnis non-batubara, khususnya pada segmen energi hijau dan kendaraan listrik (EV). Apalagi di tengah persaingan kendaraan EV dan tren penjualan yang cukup bergantung pada insentif pemerintah.

Sebagai rekomendasi, Ayu pun menyarankan hold saham INDY dengan target harga di level Rp 1.620. 

Sedangkan Aditya menyarankan wait and see saat pergerakan saham INDY masih dalam fase kondolidasi. Pelaku pasar bisa mempertimbangkan buy saham INDY dengan mencermati level support Rp 1.435 - Rp 1.450. Target harga berada di level Rp 1.535 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×