kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,87   5,12   0.57%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indika Energy (INDY) Perluas Usaha, Diversifikasi Bisnis ke Sektor Kesehatan


Senin, 23 Januari 2023 / 15:32 WIB
Indika Energy (INDY) Perluas Usaha, Diversifikasi Bisnis ke Sektor Kesehatan
ILUSTRASI. PT Indika Energy Tbk (Indika Energy), melalui anak perusahaannya PT Indika Medika Nusantara (IMAN) mengumumkan kemitraan dengan Bioneer Corporation (Bioneer), untuk mendirikan perusahaan joint venture bernama PT Bioneer Indika Group (BIG).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak usahanya PT Indika Medika Nusantara (IMAN) mendirikan perusahaan patungan bersama dengan Bioneer Corporation, perusahaan manufaktur alat kesehatan dari Korea Selatan. Ekspansi ini dilakukan untuk memperluas cakupan bisnis ke sektor kesehatan. 

Sekretaris Perusahaan Indika Energy Adi Pramono menjelaskan, pada tanggal 11 Januari 2023, anak perusahaan perseroan, yang secara langsung maupun tidak langsung dimiliki 100% oleh INDY, yaitu PT Indika Medika Nusantara, telah mendirikan perusahaan patungan (joint venture) dengan Bioneer Corporation, yang bernama PT Bioneer Indika Group. 

Indika dan Bioneer masing-masing memiliki 50% saham di BIG. Pendirian BIG tersebut telah dinyatakan dalam Akta Pendirian No. 24 tertanggal 11 Januari 2023 yang dibuat di hadapan Ungke Mulawanti, SH., M.Kn., Notaris di Bekasi dan telah mendapat pengesahan sebagai badan hukum oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik melalui Surat Keputusan No. AHU0002375.AH.01.01.Tahun 2023 tanggal 11 Januari 2023.

Baca Juga: Pembayaran Dividen Bakal Ramai, Ini Daftar 10 Dividen Saham Terbesar Tahun 2022

“Kegiatan usaha BIG adalah menyediakan jasa konsultasi manajemen, khususnya di bidang kesehatan,” jelasnya dalam keterbukaan informasi dikutip Senin (23/1). 

Adi menyatakan, penyertaan saham Indika Medika Nusantara dalam Bioneer Indika Group merupakan langkah Indika Energy secara grup untuk melakukan ekspansi dan diversifikasi usaha ke sektor kesehatan di Indonesia.

Melansir catatan Kontan sebelumnya, Bioneer adalah perusahaan bioteknologi Korea Selatan pertama yang didirikan pada tahun 1992. Perusahaan ini telah mengembangkan produk dan teknologi biologi molekuler yang terkini, termasuk diagnostik molekuler, probiotik, dan RNAi. 

Bioneer mengintegrasikan kemampuannya untuk mengembangkan teknologi generasi berikutnya di era pasca-genom melalui penemuan instrumen dan biokimia baru.

Baca Juga: Wahai Dividend Hunter, Ini Bocoran Saham-Saham yang Tawarkan Dividen Menarik di 2023

Azis Armand, Vice President Director dan CEO Grup Indika Energy menyampaikan, Kesehatan adalah masalah kemanusiaan. Maka itu, perlu membangun kerja sama dengan semua pihak untuk mencapai Indonesia yang berkelanjutan. 

“Melalui pendirian BIG, Indika Energy turut mengembangkan sektor kesehatan di Indonesia agar lebih mandiri serta mudah diakses oleh masyarakat luas, sehingga diharapkan dapat menciptakan nilai jangka panjang yang bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya. 

Park Han-oh, Chairman Bioneer menyampaikan, pihaknya sangat senang dapat bermitra dengan Indika Energy.  “Berharap sistem diagnostik molekuler Bioneer akan membantu penanggulangan masalah kesehatan di Indonesia, serta dapat meningkatkan standar kesehatan internasional,” terangnya. 

Baca Juga: Hadirkan Motor Listrik Damon, Indika Energy (INDY) akan Terjun ke Bisnis EV

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penderita hepatitis dan tuberkulosis tertinggi di Asia Tenggara. Deteksi dini merupakan bagian dari upaya pencegahan penyakit menular, seperti pada masa pandemi Covid-19 lalu. 

Teknik diagnostik molekuler Bioneer adalah salah satu standar terbaik untuk pengujian diagnostik karena lebih sensitif dan efisien apabila dibandingkan dengan teknik kultur konvensional. BIG akan mulai fokus untuk mengembangkan ExiStation, sebuah sistem diagnostik molekuler yang telah digunakan di Indonesia selama pandemi Covid-19. 

Selain virus Covid-19, ExiStation dapat mendeteksi penyakit seperti tuberkulosis secara lebih awal dan akurat. ExiStation juga dapat digunakan dengan mudah di daerah dengan akses infrastruktur medis yang terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×