Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Azis Armand, Vice President Director dan CEO Grup Indika Energy menyampaikan, Kesehatan adalah masalah kemanusiaan. Maka itu, perlu membangun kerja sama dengan semua pihak untuk mencapai Indonesia yang berkelanjutan.
“Melalui pendirian BIG, Indika Energy turut mengembangkan sektor kesehatan di Indonesia agar lebih mandiri serta mudah diakses oleh masyarakat luas, sehingga diharapkan dapat menciptakan nilai jangka panjang yang bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.
Park Han-oh, Chairman Bioneer menyampaikan, pihaknya sangat senang dapat bermitra dengan Indika Energy. “Berharap sistem diagnostik molekuler Bioneer akan membantu penanggulangan masalah kesehatan di Indonesia, serta dapat meningkatkan standar kesehatan internasional,” terangnya.
Baca Juga: Hadirkan Motor Listrik Damon, Indika Energy (INDY) akan Terjun ke Bisnis EV
Indonesia merupakan salah satu negara dengan penderita hepatitis dan tuberkulosis tertinggi di Asia Tenggara. Deteksi dini merupakan bagian dari upaya pencegahan penyakit menular, seperti pada masa pandemi Covid-19 lalu.
Teknik diagnostik molekuler Bioneer adalah salah satu standar terbaik untuk pengujian diagnostik karena lebih sensitif dan efisien apabila dibandingkan dengan teknik kultur konvensional. BIG akan mulai fokus untuk mengembangkan ExiStation, sebuah sistem diagnostik molekuler yang telah digunakan di Indonesia selama pandemi Covid-19.
Selain virus Covid-19, ExiStation dapat mendeteksi penyakit seperti tuberkulosis secara lebih awal dan akurat. ExiStation juga dapat digunakan dengan mudah di daerah dengan akses infrastruktur medis yang terbatas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News