kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.961   -146,45   -2,06%
  • KOMPAS100 1.039   -24,80   -2,33%
  • LQ45 816   -17,43   -2,09%
  • ISSI 212   -4,24   -1,96%
  • IDX30 417   -9,71   -2,28%
  • IDXHIDIV20 503   -10,10   -1,97%
  • IDX80 118   -2,73   -2,25%
  • IDXV30 125   -2,34   -1,85%
  • IDXQ30 139   -2,65   -1,87%

Indika Energy (INDY) Perluas Usaha, Diversifikasi Bisnis ke Sektor Kesehatan


Senin, 23 Januari 2023 / 15:32 WIB
Indika Energy (INDY) Perluas Usaha, Diversifikasi Bisnis ke Sektor Kesehatan
ILUSTRASI. PT Indika Energy Tbk (Indika Energy), melalui anak perusahaannya PT Indika Medika Nusantara (IMAN) mengumumkan kemitraan dengan Bioneer Corporation (Bioneer), untuk mendirikan perusahaan joint venture bernama PT Bioneer Indika Group (BIG).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

Azis Armand, Vice President Director dan CEO Grup Indika Energy menyampaikan, Kesehatan adalah masalah kemanusiaan. Maka itu, perlu membangun kerja sama dengan semua pihak untuk mencapai Indonesia yang berkelanjutan. 

“Melalui pendirian BIG, Indika Energy turut mengembangkan sektor kesehatan di Indonesia agar lebih mandiri serta mudah diakses oleh masyarakat luas, sehingga diharapkan dapat menciptakan nilai jangka panjang yang bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya. 

Park Han-oh, Chairman Bioneer menyampaikan, pihaknya sangat senang dapat bermitra dengan Indika Energy.  “Berharap sistem diagnostik molekuler Bioneer akan membantu penanggulangan masalah kesehatan di Indonesia, serta dapat meningkatkan standar kesehatan internasional,” terangnya. 

Baca Juga: Hadirkan Motor Listrik Damon, Indika Energy (INDY) akan Terjun ke Bisnis EV

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penderita hepatitis dan tuberkulosis tertinggi di Asia Tenggara. Deteksi dini merupakan bagian dari upaya pencegahan penyakit menular, seperti pada masa pandemi Covid-19 lalu. 

Teknik diagnostik molekuler Bioneer adalah salah satu standar terbaik untuk pengujian diagnostik karena lebih sensitif dan efisien apabila dibandingkan dengan teknik kultur konvensional. BIG akan mulai fokus untuk mengembangkan ExiStation, sebuah sistem diagnostik molekuler yang telah digunakan di Indonesia selama pandemi Covid-19. 

Selain virus Covid-19, ExiStation dapat mendeteksi penyakit seperti tuberkulosis secara lebih awal dan akurat. ExiStation juga dapat digunakan dengan mudah di daerah dengan akses infrastruktur medis yang terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×