Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Indika Energy Tbk (INDY) sepanjang tahun 2020 tertekan. Emiten tambang batubara ini membukukan kerugian senilai US$ 117,54 juta. Kerugian ini naik dari kerugian bersih tahun sebelumnya yang hanya US$ 18,16 juta.
Mengutip laporan keuangan INDY di laman Bursa Efek Indonesia, Senin (5/4), membengkaknya kerugian bersih INDY tidak terlepas dari penurunan topline emiten ini. INDY membukukan pendapatan senilai US$ 2,07 miliar, menurun 25,34% dari realisasi pendapatan tahun 2019 yang mencapai US$ 2,78 miliar.
Secara segmentasi, INDY mengantongi pendapatan dari kontrak dan jasa senilai US$ 548,53 juta, pendapatan dari bisnis penjualan batubara senilai US$ 1,45, serta perdagangan lainnya yang berasal dari pelanggan luar negeri senilai US$ 35,41 juta dan yang berasla dari dalam negeri senilai US$ 42,32 juta.
Baca Juga: Arsjad Rasjid: Syarat pemulihan ekonomi hanya satu, selesaikan masalah kesehatan
Konstituen Indeks Kompas100 ini mencatatkan penurunan beban pokok pendapatan sebesar 22,6% dari semula US$ 2,35 miliar menjadi US$ 1,82 miliar.
Namun, sejumlah beban lain tampak meningkat. Beban penjualan, umum dan administrasi misalnya, naik tipis 0,72% menjadi US$ 137,17 juta. Beban keuangan INDY juga naik sebesar 9,16% dari semula US$ 109,47 juta menjadi US$ 119,51 juta.
Per 31 Desember 2020, jumlah aset INDY sebesar US$ 3,49 miliar, yang terdiri atas liabilitas senilai US$ 2,62 miliar dan ekuitas senilai US$ 867,29 juta. Adapun posisi kas dan setara kas INDY sebesar US$ 651,19 juta, naik dari posisi kas dan setara kas per 31 Desember 2019 yang sebesar US$ 568,63 juta.
Selanjutnya: Sejumlah emiten ramai-ramai merambah bisnis EBT, begini prospeknya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News