kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

INDF cari pinjaman untuk akuisisi CMFC


Selasa, 10 September 2013 / 06:49 WIB
INDF cari pinjaman untuk akuisisi CMFC
ILUSTRASI. Calon Mahasiswa Kampus Swasta Bisa Dapat KIP Kuliah 2022, Ini Caranya.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli seluruh saham China Minzhong Food Corporation Limited (CMFC). Khusus untuk ekspansi ini, INDF tidak hanya mengandalkan kas internal. INDF akan mencari pinjaman bank.

Werianty Setiawan, Direktur dan Sekretaris Perusahaan INDF mengatakan, sebagian besar pendanaan itu berasal dari pinjaman perbankan. Namun, ia masih belum mau menyebut kebutuhan dari pinjaman tersebut. "Berapa yang dipinjam, belum bisa bicara. Yang pasti sebagian besar nanti dari pinjaman," jelas dia, Senin (9/9).

Hingga kini, INDF telah mengakuisisi 59,48% saham CMFC. INDF sudah mengeluarkan dana S$ 416,3 juta setara Rp 3,8 triliun. Kini, INDF tengah menunggu proses tender offer untuk sisa saham sebanyak 33,88% atau 222,07 juta saham. Jumlah itu sudah dikurangi pemegang saham lama yang tidak melepas saham sebesar 6,64% atau 43,5 juta saham. Harga penawaran saham CMCF S$ 1,12 per saham. Sehingga INDF memerlukan dana S$ 248,7 juta atau Rp 2,26 triliun untuk menyelesaikan tender offer tersebut.

Reza Nugraha, analis MNC Securities mengatakan, posisi kas INDF sampai semester I Rp 13,3 triliun. Total utang jangka panjang INDF menurun dari Rp 8,3 triliun menjadi Rp 7,6 triliun. Dia memperkirakan, INDF bakal mencari pinjaman dalam dollar AS. "Memang ada risiko dari missmatch nilai tukar kalau dari pinjaman dollar. Namun, sepanjang INDF bisa mendapatkan pendanaan dengan bunga yang murah, akan lebih bagus," jelas dia.

Menurut Reza, pendanaan bank masih cukup aman apabila bisa mendapatkan bunga di bawah 8%. "Sektor INDF masih cukup bagus jadi akan mudah untuk mendapat pendanaan murah," kata dia.

Pada tahun ini, INDF menganggarkan belanja modal Rp 7,6 triliun. Namun, menurut Werianty, dana tersebut belum termasuk anggaran ekspansi anorganik. Selain CMFC, tahun ini INDF telah mengakuisisi perusahaan pengolah tebu di Brasil dan membuat usaha patungan dengan Asahi Group.

Nah, yang terbaru, INDF tengah membidik Kazakstan untuk ekspansi produk. "Tetapi yang di Kazakstan belum. Masih tahap pembicaraan," jelas Werianty.

INDF termasuk ekspansif tahun ini. Werianty mengaku ini dilakukan untuk mengejar pertumbuhan. Maklum, di semester I 2013, laba INDF hanya naik 1,2% menjadi Rp 1,7 triliun. Pendapatan tumbuh 9,3% menjadi Rp 26,86 triliun.

Yualdo T. Yudoprawiro, Analis Samuel Sekuritas dalam risetnya mengatakan, pendapatan INDF pasca akuisisi CMFC bisa naik 10% dan laba bersih naik 45% di 2014. Berdasarkan konsensus, CMFC bisa membukukan pendapatan Rp 7,3 triliun dan laba bersih Rp 1,69 triliun.

Yualdo merekomendasi, buy saham INDF dengan target Rp 6.900 mencerminkan price earning ratio 20,1 kali. Senin (9/9), harga INDF naik 6,72% ke Rp 6.350 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×