Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks sektor transportasi dan logistik mencatatkan kinerja yang positif dari awal tahun hingga perdagangan Selasa (19/4). Indeks transportasi dan logistik meningkat 22,48% secara year to date (ytd).
Beberapa saham yang memimpin penguatan seperti PT MNC Energy Investments Tbk (IATA), PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PT Sidomulyo Selaras Tbk (SMDU), PT Temas Tbk (TMAS), PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK), PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS), PT Steady Safe Tbk (SAFE), dan PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX).
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya mengatakan, kenaikan indeks transportasi dan logistik berkorelasi positif dengan harga komoditas. Ia bilang, SMDR, SDMU dan TMAS menjadi perusahaan logistik pelayaran yang mendapat sentimen positif dari kenaikan harga komoditas.
Baca Juga: Melorot 1,05%, IHSG Diproyeksi Masih Akan Tertekan Besok
"Sepanjang tahun ini banyak sentimen positif, di antaranya kenaikan harga komoditas dan permintaan yang tinggi. sehingga pendapatannya meningkat. Selain itu, menjelang lebaran juga permintaan pengiriman barang naik signifikan," ujar dia kepada Kontan.co.id, Selasa (19/4).
Secara prospek, Cheryl melihat saham sektor transportasi dan logistik masih baik seiring berlanjutnya tren pemulihan ekonomi. Terlebih, kasus Covid-19 yang terkendali memungkinkan kegiatan bisnis kembali normal ke pre-pandemi.
Secara terpisah, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menambahkan, secara umum sektor transportasi terdampak positif pasca kembali normalnya aktivitas masyarakat, mengingat dampak pandemi covid varian omicron yang tidak separah pada gelombang sebelumnya.
"Terjadinya peningkatan lalu-lintas barang maupun penumpang menjadi potensi penopang pendapatan emiten di sektor ini," tambah Ivan.
Baca Juga: Mencermati Saham-saham Big Cap yang Punya Prospek Apik di Tahun 2022
Secara umumnya, kata Ivan, kenaikan harga saham emiten transportasi memang didasari peningkatan kinerjanya di tahun 2021 yang mengalami pertumbuhan. Meski begitu, ada beberapa saham di sektor ini yang mungkin menguat bukan karena alasan fundamental, dan disinyalir akibat adanya spekulasi maupun sentimen lainnya.
Di lain sisi, Ivan menjelaskan kenaikan harga minyak dunia sebagai imbas dari perseteruan Rusia-Ukraina berpotensi mengakibatkan kenaikan harga BBM, sehingga ini akan menjadi tantangan bagi sektor transportasi. Selain itu, kenaikan PPN menjadi 11% sedikit banyak ada potensi memengaruhi laba perusahaan, mengingat adanya kemungkinan peningkatan biaya salah satunya di sisi maintenance.
Dengan kinerja yang menarik di tahun 2021, Ivan melihat beberapa saham seperti TMAS berpotensi melanjutkan penguatan jangka panjang meskipun untuk jangka pendek masih ada potensi melanjutkan koreksi. Kemudian, SMDR yang berhasil membalikkan keadaan rugi di tahun 2020 menjadi untung di 2021 juga masih berpotensi melanjutkan rally.
Terakhir, menurut Ivan ada saham ASSA yang menarik dicermati dengan kinerja yang positif dan harga sahamnya berpotensi mengakhiri tren penurunan yang terjadi hingga Maret 2022 kemarin. Cheryl juga merekomendasikan saham buy saham SDMU dengan target harga Rp 165 per saham dan TMAS dengan target harga di Rp 1.800 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News