kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,76   6,12   0.66%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks S&P 500 mencari arah di tengah data tenaga kerja yang mengecewakan


Kamis, 23 Juli 2020 / 21:51 WIB
Indeks S&P 500 mencari arah di tengah data tenaga kerja yang mengecewakan
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A trader works on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., March 18, 2020. REUTERS/Lucas Jackson/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks S&P 500 mencari arah pada perdagangan Kamis (23/7) menyusul kenaikan empat hari beruntun. Pasar masih fokus pada paket bantuan baru virus corona dengan data terbaru yang mengecewakan seputar pasar tenaga kerja.

Melansir Reuters, pukul 10:03 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 51,44 poin atau 0,19% pada 26.954,40, S&P 500 naik 1,32 poin atau 0,04%, pada 3.277,34. Sementara, Nasdaq Composite naik 6,20 poin atau 0,06%, pada 10.712,33.

Data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran naik pekan lalu untuk pertama kalinya hampir dalam empat bulan dengan latar belakang kebangkitan kasus virus corona.

Baca Juga: Wall Street: Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq Naik karena Defensif

"Keran moneter aktif dan kemungkinan akan tetap demikian sementara pengangguran sangat tinggi, dan ini harus terus mendukung pasar," kata Geir Lode, head of global equities International di Federated Hermes di London.

Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin mengatakan Gedung Putih berniat segera untuk mengeluarkan tagihan bantuan corona senilai satu triliun dolar dan bekerja sama dengan Senat Partai Republik untuk menuntaskan pembahasan memperluas tunjangan pengangguran yang meningkat.

Optimisme tentang potensi vaksin corona, stimulus fiskal, dan peningkatan data ekonomi telah membantu S&P 500 pulih dari sebagian penurunan yang disebabkan oleh virus dan naik 1,4% tahun ini.

Blue-chip Dow masih turun sekitar 5% sepanjang tahun ini. Sementara Nasdaq telah naik sekitar 19%.

Dari 75 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan hasil kuartalan, 77,3% dari mereka telah mengalahkan estimasi laba yang menurun secara dramatis, menurut data Refinitiv IBES.

Microsoft Corp turun 1,2%, membebani S&P 500 dan Nasdaq, karena bisnis komputasi awan andalannya (cloud) Azure melaporkan pertumbuhan penjualan triwulanan di bawah 50% untuk pertama kalinya.

Saham Tesla Inc naik 1,5% setelah membukukan laba kuartalan keempat berturut-turut. Saham Twitter Inc melonjak 5,7% karena melaporkan rekor pertumbuhan pengguna harian tahunan meskipun penjualan iklannya merosot.

"Banyak yang terus percaya akan ada pemulihan berbentuk V, meskipun masih terlalu dini untuk mengatakan apakah musim pendapatan akan menambah bobot pandangan itu atau tidak," tambah Lode.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×