Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa
NEW YORK. Indeks saham negeri Paman Sam menguat setelah Standard & Poor’s 500 Index (S&P 500) membukukan penurunan bulanan terbesar dalam setahun. Penguatan indeks saham AS terjadi seiring dengan kuatnya sinyal perbaikan Ekonomi AS, sehingga saham energi menguat.
Indeks saham S&P 500 naik 0,4% menjadi 2.002,96 dalam pembukaan bursa AS, malam ini. Saham perusahaan energi melonjak 1,2% seiring dengan kenaikan harga minyak mentah sebesar 1,9%.
Kenaikan terjadi setelah sembilan anggota bursa saham S&P 500 melaporkan data keuangannya pada hari ini. Mengutip Bloomberg, sekitar 78% dari perusahaan dari perusahaan anggota S&P 500 telah membukukan laba lebih tinggi dari perkiraan analis. Sedangkan 55% telah melampau proyeksi penjualan.
Sebelumnya indeks S&P 500 turun 2,8% pada pekan lalu, memperpanjang kerugian bulanan. Harga saham terus menurun di tengah kekhawatiran kondisi ekonomi di Eropa, dimana Pemerintah Yunani mendapat banyak tantangan terkait program penghematan anggaran.
Indeks S&P 500 turun 3,1% dalam sebulan, kinerja terburuk sejak Januari 2014. Hal itu terjadi karena investor melihat penurunan Institute for Supply Management’s factory index yang menurun dari 55,1 pada Desember 2014 menjadi 54,5 di Januari 2015.
Belanja konsumen juga turun pada bulan Desember 2014 sebesar 0,3%, terbesar sejak September 2009. Sebelumnya pada November 2014, data Departemen Perdagangan AS menunjukkan pembelian rumah tangga meningkat 0,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News