Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan ekonomi yang berjalan dengan baik menjadi salah satu katalis positif bagi pergerakan saham-saham perbankan. Lihat saja, indeks sektor finansial mengalami kenaikan sebesar 3,55% year to date (ytd).
Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, mobilitas masyarakat dan perekonomian yang mulai bergerak serta didukung oleh kenaikan tingkat konsumsi masyarakat membuat saham-saham financial bergerak menguat.
Selain itu, menurut Nico meningkatnya indeks finansial juga tak lepas dari isu terkait bank digital yang santer diperbincangkan sejak awal tahun 2021. Ia menilai bank digital memiliki prospek yang sangat baik ke depannya.
Baca Juga: Simak proyeksi pergerakan IHSG untuk Senin (31/5)
"Namun harus dilihat juga ya, bank digital ini tidak semua bank mampu memiliki kapasitas untuk mewujudkannya. Karena tidak hanya selain modal dan infrastructure yang harus dikembangkan, namun ekosistem dan jumlah pengguna juga menjadi salah satu modal yang sangat penting," tutur Nico, Minggu (30/5).
Oleh sebab itu, ia menyarankan investor untuk tetap harus hati-hati apabila ada suatu bank yang menjadi bahan sorotan ketika ingin menjadi bank digital. Di mana investor harus lihat dari segi kapasitas dan potensi dari suatu bank tersebut ketika menjadi bank digital.
Ia mengambil contoh PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang berubah menjadi bank digital. Dengan dukungan dari Tokopedia dan Gojek, Nico melanjutkan, hal tersebut tentu membuat ARTO akan benar-benar masuk menjadi ekosistem bisnis GoJek dan Tokopedia.
"Tentu ini adalah keunggulan yang tidak dimiliki oleh bank lain. Dengan pengguna aktif Tokopedia hingga 100 juta, ditambah dengan pengguna dari GoJek sebesar 40 juta, akan menjadi sebuah bahan yang sangat baik bagi ARTO untuk terus tumbuh dan berkembang," papar Nico.
Sementara itu, secara keseluruhan Nico memandang prospek perbankan pada tahun ini masih sangat menarik. Hanya saja, distribusi vaksin-19 yang masih dalam tingkat penetrasi rendah akan membuat proses pemulihan ekonomi menjadi lebih sulit karena akan menurunkan konsumsi.
Oleh sebab itu ketika aktivitas ekonomi melambat, otomatis kegiatan perbankan pun juga akan mengalami penurunan. Terlebih, ada potensi kenaikan NPL karena melambatnya aktivitas perekonomian.
Baca Juga: Unilever (UNVR) akan tebar dividen final Rp 3,81 triliun, setara Rp 100 per saham
Namun sisi positifnya, Nico menjelaskan, jika ternyata distribusi vaksin dapat merata dan segera didistribusikan sehingga memberikan rasa aman kepada masyarakat untuk mulai melakukan konsumsi, tentu hal ini akan mendorong ekonomi untuk pulih lebih cepat sehingga aktivitas perekonomian kembali meningkat. Nah, sektor finansial akan menjadi salah satu sektor yang pertama yang akan merasakan pemulihan.
Selain ARTO, ia melihat saham BBRI, BBNI, BMRI, dan BBCA masih menjadi pilihan yang menarik. Nico memberikan rekomendasi buy saham BBCA dengan TP Rp 37.650, buy BBNI dengan TP Rp 7.350, buy BBRI dengan TP Rp 5.150, buy BMRI dengan TP Rp 8.000, dan buy ARTO dengan TP Rp 15.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News