kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   -70,00   -0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Indeks Saham Asia Menguat di Awal Pekan, Ini Penyebabnya


Senin, 12 Mei 2025 / 18:41 WIB
Indeks Saham Asia Menguat di Awal Pekan, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Sejumlah indeks saham negara-negara Asia mengalami penguatan pada awal pekan ini seiring meredanya tensi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China hingga konflik Pakistan dan India. REUTERS/Tingshu Wang


Reporter: Dimas Andi | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah indeks saham negara-negara Asia mengalami penguatan pada awal pekan ini seiring meredanya tensi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China hingga konflik Pakistan dan India.

Sebagai contoh, indeks Hang Seng Hongkong terpantau menguat 2,98% ke level 23.549,46 pada perdagangan Senin (12/5). Shanghai Composite Index juga mengalami kenaikan 0,82% ke level 3.369,24, indeks Kospi Korea Selatan naik 1,17% ke level 2.607,33, indeks Taiex Taiwan naik 1,03% ke level 21.129,54, dan indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,38% ke level 37.644,26.

Analis sekaligus VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan, penguatan indeks saham di Asia cukup dipengaruhi oleh sentimen meredanya ketegangan antara AS dan China. 

Pertemuan kedua negara ini di Swiss pada akhir pekan telah menghasilkan sinyal positif, di mana Wakil Perdana China memberi pernyataan bahwa konsensus penting telah dicapai.

“Alhasil, pelaku pasar merespons positif pernyataan tersebut dan mendorong optimisme pasar,” ujar dia, Senin (12/5).

Baca Juga: Bursa Asia Kompak Menguat di Pagi Ini (12/5), Ketegangan Dagang AS-China Mereda

Selain itu, AS dan Jepang juga melakukan perundingan dagang yang juga terus berlanjut guna menuntaskan perjanjian dagang bilateral pada Juni 2025. Upaya penyelesaian perundingan ini juga memberikan sinyal positif untuk pasar saham.

Tak hanya itu, gencatan senjata India-Pakistan yang berhasil tercapai baru-baru ini juga disambut positif oleh para pelaku pasar, sehingga pasar saham Asia mampu bergerak ke arah positif pada awal pekan ini.

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila menambahkan, sentimen positif bagi indeks saham Asia datang dari adanya harapan bahwa proses negosiasi perdagangan antara AS dan negara-negara lain seperti China akan berjalan positif.

“Kekhawatiran perang dagang dapat mereda sambil investor juga melihat emerging market sekarang terlihat atraktif dengan valuasi yang murah,” kata dia, Senin (12/5).

Baca Juga: Bursa Saham China Melejit! Kesepakatan Pengurangan Tarif dengan AS Picu Euforia Pasar

Indy melanjutkan, pada perdagangan esok hari (13/5), para pelaku pasar akan menanti data inflasi AS yang akan dirilis tengah pekan nanti. Data tersebut cukup krusial untuk melihat arah perekonomian AS dan kebijakan suku bunga acuan The Fed pada sisa tahun ini.

Sementara menurut Audi, bursa saham Asia diperkirakan cenderung bergerak positif pada Selasa (13/5) seiring masih berlakunya sentimen atas meredanya perang dagang AS-China. Dia juga sepakat, para investor menunggu rilisnya data inflasi AS periode April 2025 yang diperkirakan tumbuh sebesar 2,5% year on year (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. 

Jika proyeksi ini benar, maka ada potensi The Fed kembali menahan suku bunga acuan yang kemudian cenderung direspons negatif oleh pasar.

“Hal itu sudah diantisipasi oleh pasar seiring dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan yang kembali bergeser ke FOMC September 2025, dari sebelumnya pada Juli 2025,” tandas dia.

Selanjutnya: Kinerja Ultrajaya (ULTJ) Lesu di Awal Tahun 2025, Simak Prospeknya ke Depan

Menarik Dibaca: 6 Ciri-Ciri Moisturizer Tidak Cocok, Jangan Dipakai Lagi Ya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×