kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks Pefindo25 melorot paling dalam sejak awal tahun, begini rekomendasi analis


Selasa, 16 Maret 2021 / 07:20 WIB
Indeks Pefindo25 melorot paling dalam sejak awal tahun, begini rekomendasi analis


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja indeks Pefindo25 kurang memuaskan sejak awal tahun. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks Pefindo25 melorot paling dalam 4,53% hingga penutupan perdagangan Senin (15/3).

Asal tahu saja, Pefindo25 merupakan indeks yang berisi 25 perusahaan tercatat kecil dan menengah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi. Adapun indeks ini diluncurkan dan dikelola bekerja sama dengan perusahaan pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengamati, saham-saham dalam indeks tersebut sebenarnya menarik, hanya saja minim sentimen. Sehingga, tidak begitu diperhatikan oleh pelaku pasar. 

Baca Juga: Cermati rekomendasi teknikal saham FREN, ASRI, DOID untuk Selasa (16/3)

Selain itu, saham UNVR dengan kapitalisasi pasar yang jumbo Rp 251 triliun dinilai menjadi salah satu pemberat indeks ini. Asal tahu  saja, sejak  awal tahun harga saham UNVR telah terkikis hingga 10,54% menjadi Rp 6.575 pada penutupan perdagangan Senin (15/3). 

Sementara itu, Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr mencermati, kinerja lesu dari Pefindo25 dikarenakan efek alokasi. Indeks ini cenderung overweight pada saham-saham sektor consumer staples yang kinerjanya masih tertekan. Sementara itu, underweight sektor finansial yang justru memiliki performa baik. 

Sementara jika dibandingkan IHSG, kinerja Pefindo25 cenderung tertekan karena efek seleksi. Beberapa anggota IHSG yang naik kencang secara year to date (ytd) bukan anggota indeks Pefindo25, seperti sektor IT, material, dan finansial. 

"Untuk jadi acuan, biasanya tergantung karakteristik funds dan produk Manajer Investasinya. Tapi dalam jangka panjang, Pefindo25 belum mampu beat atau outperform IHSG," ujar Zamzami kepada Kontan.co.id, Senin (15/3). 

Baca Juga: IHSG diprediksi lanjut terkoreksi pada Selasa (16/3)

Di sisi lain William menambahkan, kendati kinerja indeks Pefindo25 cenderung tertekan, indeks ini sebenarnya masih menarik. 

"Di saat ini, saham-saham indeks Pefindo25 akan memiliki valuasi yang relatif lebih murah sehingga cocok untuk strategi investasi jangka panjang," jelas William ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (15/3).

Ada evaluasi indeks, saham-saham ini menarik

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan telah melakukan evaluasi berkala atas saham-saham yang digunakan dalam perhitungan indeks Pefindo25 pada ada Januari 2021. Daftar tersebut berlaku mulai Februari hingga Juli 2021. 

Mengutip dari pengumuman BEI, beberapa saham yang masuk dalam indeks Pefindo25 seperti AKRA, APIC, ASSA, BEST, BULL, HEAL, ITMG, KLBF, MAPI, MDKA, MNCN, PTBA, SSMS, TOTL, dan UNVR. 

Sementara, saham-saham yang terdepak ada CLEO, DMAS, ERAA, HKMU, HOKI, ISSP, KBLI, LPPF, MAIN, MSIN, MTDL, PPRE, RALS, SMBR, dan SSIA. 

Baca Juga: IHSG melemah ke 6.324 pada Senin (15/3), net sell asing mencapai Rp 160 miliar

William mengamati, saham-saham yang masuk dalam jajaran indeks itu masih menarik secara teknikal, Misalnya, AKRA, HEAL, KLBF, SSMS, dan ASSA. Ia menambahkan, untuk SSMS pergerakan harga sahamnya akan terdorong sentimen harga Crude Palm Oil (CPO)  yang tengah meningkat. 

Ia pun mematok  target harga AKRA di Rp 3.700 hingga Rp 4.000, HEAL di Rp 4.800,  KLBF Rp di 1.700, SSMS di Rp 1.200, dan ASSA Rp 2.000. 

Sementara itu Zamzami cenderung menjagokan AKRA dengan target harga konsensus Rp 4.050, MNCN target harga konsensus Rp 1.550, dan KLBF target harga konsensus Rp 1.810. 

"Masih ada potensi upside. Mereka multiple-nya, PE maupun PBV, masih rendah dan di bawah rata-rata lima tahun terakhir," ujarnya.

Selanjutnya: Ekonom Tanamduit prediksi IHSG bisa mencapai level 7.000 di kuartal ketiga 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×