Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang pekan lalu, Indonesia Composite Bond Index (IBCI) berhasil mencatatkan kinerja positif setelah tertahan pada zona merah sejak bulan Februari lalu. Untuk sepekan yang berakhir 16 Maret, indeks obligasi ini tercatat tumbuh 0,83% ke level 242.9192. Kenaikan tersebut ditopang oleh aksi beli oleh Bank Indonesia dan asing.
Lili Indarli, Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IPBA) melihat, di tengah penantian rapat Federal Open Market Committee (FOMC) dan memanasnya isu perang dagang, pelaku pasar justru memanfaatkan situasi dengan melakukan aksi beli. Apalagi semakin disokong oleh pelemahan harga SBN yang terjadi sejak bulan Februari lalu.
“Aksi beli pekan lalu lebih didominasi oleh investor asing,” paparnya kepada Kontan.co.id, Rabu (21/3).
Selama sepekan kemarin, asing mencatatkan net buy sebesar Rp 2,66 triliun. Jika diakumulasi sejak awal tahun nilai jual bersihnya mencapai Rp 33,20 triliun. Selain asing, peningkatan aksi beli juga dilakukan oleh Bank Indonesia. Bank Sentral membukukan nilai jual total Rp 2,79 triliun.
Sayangnya untuk pekan ini, ia masih melihat indeks obligasi domestik masih tertahan di zona merah. Menurutnya indeks mendapatkan tekanan dari antisipasi pasar terhadap hasil pertemuan FOMC. Bagaimanapun keputusan Bank Sentral AS tetap menjadi fokus utama pasar.
“Indeks return obligasi berpotensi rebound jika The Fed menunjukkan sinyal tidak agresif,” timpalnya.
Sejauh ini berdasarkan survey Bloomberg, probabilitas kenaikan suku bunga sudah The Fed sudah mencapai angka 80%. Jika akhirnya dinaikkan yang dinanti pasar adalah arah kebijakan Bank Sentral AS selanjutnya. Berapa kali suku bunga akan dinaikkan. Jika lebih dari tiga kali ini bisa menimbulkan sentimen negatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News