Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
Pelonggaran PSBB dan meningkatnya aktivitas ekonomi memang memacu pertumbuhan permintaan. Ditambah, terjadi peningkatan barang setengah jadi.
Akan tetapi, lanjut David mengutip dalam riset IHS Markit, pertumbuhan penjualan masih lemah. Survei menunjukkan ada surplus kapasitas operasi. Ini tercermin dari penurunan lebih lanjut pada penumpukan pekerjaan. Dampaknya, ini menghambat perekrutan. Perkerjaan berkurang selama sembilan bulan berturut-turut selama bulan November beriringan dengan PHK paksa yang terus dilaporkan oleh responden.
Baca Juga: Bursa Asia sedikit berubah awal perdagangan Kamis (3/12), menanti data terbaru China
"Hal ini menjadi sedikit ganjalan akan prospek manufaktur dalam jangka pendek," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (2/12). Ia melihat, perbaikan yang terjadi di bulan November ini masih dalam tahap transisi. Nantinya, masih bergantung pada pemerintah dan pandemi Covid-19.
Walau begitu, ia mengamati beberapa saham sektor manufaktur masih menarik, khususnya subsektor barang konsumen seperti UNVR, KLBF, INDF dan ICBP. Selain itu, ada juga ASII yang dipandang atraktif. Ia melihat lima saham itu masih memiliki potensi menguat dan menyarankan buy on weakness.
Selanjutnya: Dibuka ke 5.816,9, IHSG tembus level tertinggi di awal perdagangan Kamis (3/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News