Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JAKARTA. Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) menunjukkan memasuki fase ekspansi, yakni di level sebesar 50,01%. Capaian itu meningkat dari 47,29% pada triwulan IV 2020.
Head of Research PT Samuel Sekuritas, Suria Dharma menjelaskan pergerakan sektor manufaktur dapat dilihat dari pertumbuhan permintaan kredit perbankan. "Saya melihat mulai Desember 2020 sudah mulai tumbuh. Namun, di Januari PSBB sempat diperketat seiring dengan kenaikan kasus Covid-19," jelasnya kepada kontan.co.id, Kamis (15/4).
Menurutnya, mulai Maret kemarin juga permintaan sudah mulai berbalik. Dengan begitu, ia memproyeksikan indeks manufaktur bisa tumbuh di kuartal II ini. Di sisi lain, ia berujar melihat data ekspor impor yang mana data ekspor terus bertumbuh. Karenanya, hal tersebut menggambarkan aktivitas sektor manufaktur mulai bangkit.
Baca Juga: PMI diproyeksikan tumbuh di kuartal II-2021, saham-saham ini layak dilirik
Secara menyeluruh, Suria mengakui bahwa emiten sektor ini masih tertekan. Ia mencontohkan dari manufaktur otomotif yang mana walaupun secara penjualan naik tetapi secara produksi belum kembali normal. "Ada beberapa yang belum berproduksi dengan mengandalkan stok tahun lalu, tetapi ini berarti ada keyakinan ke depan akan semakin berkembang," sebutnya.
Ia juga optimis emiten sektor manufaktur bisa tetap bertumbuh di tahun ini. Salah satu sentimen penopangnya dari program vaksinasi. Menurutnya, jika program vaksinasi tetap berjalan dengan baik maka pabrik sudah mulai berani untuk mempekerjakan secara penuh.
"Kalau sekarang, pabrik hanya boleh setengah sulit juga. Jadi, faktor krusial dari vaksinasi sehingga kasus Covid-19 bisa turun dan masyarakat sudah bisa bekerja penuh," jelasnya.
Dari sub sektor manufaktur, ia meyakini sektor seperti farmasi, mamin, dan alat berat bisa bertumbuh. Beberapa emiten yang menjadi rekomendasi Samuel Sekuritas seperti PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICPB).
Baca Juga: Grab mencaplok saham Elang Mahkota Teknologi (EMTK), simak prospeknya ke depan
Selain itu, dari alat berat seperti PT United Tractors Tbk (UNTR) juga dinilai menarik lantaran harga komoditas yang sudah mulai meningkat. Kendati begitu, ia tetap menyarankan berhati-hati lantaran aktivitas di tambang juga belum sepenuhnya pulih. Kemudian, dari sektor otomotif, PT Astra International Tbk (ASII) juga dinilai memiliki prospek yang baik.
Dari sana, ia merekomendasikan saham-saham seperti KLBF dengan target harga Rp 1.750 dan ICBP dengan target harga Rp 12.000. Kemudian, UNTR dengan target harga Rp 31.000 dan ASII dengan target harga Rp 6.750.
Selanjutnya: Banyak sentimen positif, IHSG diperkirakan lanjut menguat pada Jumat (16/4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News