Reporter: Rika Theo |
HONG KONG. Saham-saham di bursa China dan Hong Kong langsung melandai begitu data manufaktur China diumumkan melemah. Indeks ini merupakan proyeksi awal untuk mengantisipasi pertumbuhan China di kuartal kedua.
Indeks Purchasing Manager (PMI) HSBC China untuk April jatuh ke 50,5 dari yang sebelumnya 51,6 di Maret. Namun, angka April ini masih lebih kuat dibandingkan Februari yang hanya di level 50,4.
Angka PMI di atas 50 juga masih menyatakan ekonomi cenderung tumbuh. Sebaliknya, di bawah 50 menyatakan ekonomi cenderung menuju kontraksi.
Di tempat terpisah, Kementerian Peindustrian China menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan di Chinamasih menghadapi masalah kelebihan kapasitas. Akibatnya, mereka tak ingin menambah investasi baru.
Alhasil, pada tengah hari ini, indeks Hang Seng tenggelam 1,2% ke 21.773,7. Indeks China Enterprises yang berisi saham-saham besar China yang tercatat di Hong Kong tumbang 2%.
Sedangkan indeks CSI300 yang terdiri dari saham-saham top Shanghai dan Shenzen terjun 2,8%. Sedangkan indeks komposit Shanghai anjlok 2,1%.
Sektor perbankan China merupakan sektor yang menyeret kejatuhan indeks saham di kedua bursa. Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) tergerus 1,7% di Hong Kong dan 0,7% di Shanghai.
"Data hari ini mengonfirmasi tren pelemahan. Kita akan melihat data-data ekonomi yang lebih lemah dan faktor musiman tidak akan membantu. Posisi saya tetap belum berubah. Saya tak akan menyarankan klien untuk mengambil risiko berlebihan. Pasar sedang menyesuaikan diri ke kenyataan yang lebih lambat, kita akan mengalami musim panas yang volatil," tutur Hong Hao, Chief Strategist Bank of Communication International Securities.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News