Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja indeks Kompas100 masih melemah sebesar 2,18% secara year to date.
Bernadus Wijaya, Vice President Head of Business Development PT Sucor Sekuritas mengatakan, penurunan indeks Kompas100 juga masih dipengaruhi oleh beberapa sentimen global yang membuat pelaku pasar khawatir.
Misalnya saja, kekhawatiran terkait virus corona di China yang telah menyebar ke beberapa negara lain. Di tengah kekhawatiran virus corona, pelaku pasar cenderung mengalihkan instrumen investasi yang lebih aman seperti emas.
Baca Juga: Begini prospek saham penghuni baru indeks Kompas100
“Makanya di dalam kondisi seperti ini harga emas biasanya akan meningkat, begitupun penjualan dari perusahaan-perusahaan penghasil emas seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), penjualannya akan naik,” katanya ketika ditemui di Jakarta, Selasa (28/1).
Sebagai informasi, MDKA baru saja masuk ke dalam daftar indeks Kompas100 untuk periode Februari hingga Juli 2020 mendatang.
Selain MDKA, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) juga menjadi penghuni baru indeks Kompas100. Bernadus mengatakan SILO mempunyai prospek yang cukup baik seiring dengan kebijakan pemerintah yang menaikkan iuran BPJS.
Lebih lanjut ia bilang, sejumlah 12 saham baru yang bergabung dalam indeks Kompas100 memiliki fundamental yang terbilang baik.
Ia menyarankan investor untuk mengoleksi saham MDKA dengan target harga Rp 1.250 per saham dan saham SILO dengan target harga Rp 6.990.
Baca Juga: Berikut ini Daftar Saham Pendatang Baru Indeks KOMPAS 100 Periode Februari-Juli 2020
Dalam penutupan perdagangan Selasa (28/1), saham MDKA dipatok di harga Rp 1.180, sementara saham SILO melemah 0,74% ke level Rp 6.700 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News