kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Indeks Dolar Makin Tenggelam, Pasar Sudah Tak Percaya Lagi Pernyataan Donald Trump


Kamis, 12 Juni 2025 / 19:11 WIB
Indeks Dolar Makin Tenggelam, Pasar Sudah Tak Percaya Lagi Pernyataan Donald Trump
ILUSTRASI. Indeks dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah bak hilang pamor di mata investor. Pelemahan greenback berpotensi terus berlanjut.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah bak hilang pamor di mata investor. Pelemahan greenback berpotensi terus berlanjut hingga setidaknya akhir tahun 2025 nanti.

Data real time Trading Economics, Kamis (12/6) pukul 18.29 WIB menunjukkan indeks dolar AS (DXY) sudah menyentuh 97,87. Secara harian, level ini menunjukkan pelemahan DXY sebesar 0,76%. Dalam kumulatif sebulan, pelemahannya sudah mencapai 2,70%. 

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menyebut pelemahan dolar AS ini terjadi seiring data terbaru inflasi AS, yakni indeks harga konsumen yang hanya naik 0,1% pada bulan Mei 2025. 

Data inflasi AS ini memperkeruh suasana setelah ketidakpastian negosiasi dagang antara China dan AS. Lukman menilai, saat ini investor tidak terlalu yakin pada pernyataan Presiden AS Donald Trump soal China yang tetap akan dikenakan tarif 55%.

Apalagi, Trump juga tidak menyinggung mengenai larangan ekspor teknologi dan sanksi pada Huawei yang justru penting bagi China. “Sentimen ini menekan dolar AS,” kata Lukman kepada Kontan, Kamis (12/6). 

Baca Juga: Rupiah Menguat Tipis Saat Indeks Dolar AS Menyentuh Level Terendah Dalam 39 Bulan

Menurut perhitungan Lukman, dolar AS masih akan tertekan dalam waktu dekat. Apalagi, jika Trump dan Presiden China Xi Jinping benar-benar tidak akan mencapai kesepakatan dagang, seperti yang seringkali disampaikan Trump secara tersirat di media sosialnya.

Terlepas itu, Lukman menilai, pada dasarnya investor tak lagi percaya pada pernyataan-pernyataan Trump yang memang seringkali berubah-ubah. Pun jika terjadi kesepakatan resmi antara China dan AS yang otomatis menjadi katalis positif bagi dolar AS, rebound akan cenderung terbatas.

“Mengingat kepercayaan investor terhadap dolar AS sudah sangat buruk akhir-akhir ini,” pungkas Lukman.

Dalam waktu dekat, Lukman bilang, DXY akan berada di kisaran 97–99. Hingga kuartal III-2025, ia memproyeksi DXY berada dalam rentang 95–96, sementara pada kuartal IV-2025, pergerakannya berada dalam rentang 92–94.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 16.243 Per Dolar AS Pada Hari Ini (12/6)

Selanjutnya: Sejumlah Emiten Rumah Sakit Telah Umumkan Capex 2025, Intip Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: UGM Gaet Industri untuk Hilirisasi Riset, Sasar Pasar Ekspor Herbal Kosmetika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×