Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengaku akan menggenjot produksi nikel di tengah harga komoditas tersebut yang masih rendah. Produksi nikel tahun ini diprediksi akan mencapai rekor tertinggi dalam sejarah perseroan.
Febriany, Direktur Keuangan INCO yakin, produksi nikel perseroan bisa mencapai sebesar 77.718 metrik ton atau tumbuh 10% jika dibanding tahun lalu sebesar 70.717 metrik ton. Dia menjelaskan, kapasitas produksi tertinggi bisa diperoleh setelah perseroan mengoptimalkan produksi nikel dan mengkonversi konsumsi high sulphur fuel oil (HSFO) ke batubara.
"Jumlah produksi ini akan menjadi rekor perseroan dalam memproduksi nikel," ujar Febriany saat Paparan Publik di Gedung CIMB Niaga, Selasa (26/11).
Febriany menjelaskan, kapasitas produksi perseroan nikel terus bertambah tiap kuartalnya. Pada kuartal I 2013, INCO memproduksi 18.514 metrik ton (MT), kuartal II 2013 19.218 MT, dan kuartal III 19.771 MT.
Jika ditotal, produk nikel INCO sampai dengan kuartal III 2013 berhasil memproduksi nikel sebanyak 57.503 metrik ton. Dari produksi tersebut perseroan berhasil meraup pendapatan sebesar US$ 721.071.
"Kami yakin dapat mencapai kenaikan 10% dibanding tahun lalu karena tren produksi kami terus naik tiap kuartalnya," ujar Febriany.
Sebagai informasi, INCO pernah mencapai kapasitas produksi nikel tertinggi sebesar 76.748 metrik ton pada tahun 2007.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News