Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Akhir pekan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal ditutup di zona hijau meski net sell yang dilakukan asing kian mengecil. Indeks ditutup pada level 4.317,96, turun 8,25 poin atau melemah 0,19%.
Sementara pada perdagangan awal pekan ini, (25/11), IHSG diperkirakan dalam rentang sideways, ada di kisaran 4.284-4.404, yang semakin menyempit dengan kecenderungan akan terjadi penguatan.
"Namun, sifat nya masih technical rebound selama belum mampu ditutup diatas 4.427," imbuh William Suryawijaya, analis Asjaya Indosurya Securities.
Tekanan yang sudah terjadi, lanjut William, dalam usaha menembus support 4.300 dan tidak berhasil, merupakan indikator kuat yang menunjukkan bahwa potensi penurunan IHSG sudah berada dalam kategori sangat terbatas. Support kuat saat ini berada pada 4.269.
"UNVR, BBCA, TOTL, PTRO, ADRO, SIMP, AKRA, ISAT merupakan saham-saham yang layak dikoleksi," saran William.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities memberikan prediksi senada. IHSG akan bergerak dengan kecenderungan sideways, ada di kisaran support 4.292-4.308 dan resistance 4.338-4.360.
Namun, lanjut Reza, penguatan IHSG masih dibatasi oleh sentimen yang variatif, salah satunya pergerakan rupiah. "Diharapkan, sentimen positif dari bursa saham AS dapat berimbas baik pada IHSG," pungkas Reza.
Dia juga menyarankan untuk cermati beberapa saham seperti AALI, BWPT, LSIP, SIMP, ADRO, ANTM, HRUM, INCO, ITMG, dan PTBA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News