Sumber: Bloomberg | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. - Bitcoin membukukan penurunan terbesarnya sejak gejolak yang mencengkeram pasar global pada awal Agustus. Selain bitcoin, Ether juga mencatatkan penurunan tajam.
Aset digital terbesar itu merosot lebih dari 6%. Ini menjadi penurunan paling tajam sejak 5 Agustus lalu. Pagi tadi, harga bitcoin sempat menyentuh US$ 59.200. Sedangkan Ether tercatat turun lebih dalam sekitar 7% dan diperdagangkan pada kisaran US$ 2.450.
Token-token utama sedang mulai bergerak turun setelah Ketua The Fed Jerome Powell memastikan bahwa bank sentral sedang dalam proses untuk memangkas suku bunga acuan dari level tertinggi lebih dari dua dekade.
"Pada dasarnya The Fed berperan yang membuat pelemahan Bitcoin di bawah harga rata-rata pergerakan 200 hari token. Ini sedikit mengkhawatirkan," kata Tony Sycamore, analis pasar di IG Australia Pty seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (28/8).
Baca Juga: Makin Ramai Peminat, Transaksi Aset Kripto Melonjak 353,94%
Sycamore bilang sekarang para pedagang sedang menunggu hasil terbaru dari Nvidia. Apakah tema kecerdasan buatan yang akan membantu mendorong saham global ke rekor tertinggi. Laporan yang akan dirilis Rabu malam dapat membentuk selera investor untuk investasi yang lebih berisiko.
Penurunan Bitcoin terjadi meskipun ada serangkaian arus masuk ke dana yang diperdagangkan di bursa AS untuk mata uang kripto asli. Kekhawatiran bahwa pemerintah AS mungkin menjual token yang disita merupakan salah satu kendala bagi pasar.
Bitcoin telah naik 41% tahun ini, kenaikan yang membawanya ke puncak tertinggi sepanjang masa di $73.798 pada bulan Maret. Penurunan yang berkepanjangan di bawah level tersebut telah mulai menimbulkan keraguan apakah reli masih akan berlanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News