Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) telah menaikkan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Kenaikkan tersebut terjadi imbas dari naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) di level 5,5% pada Desember 2022.
SEVP Micro & Consumer Financce Bank Mandiri Josephus K. Tripakoso mengatakan, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) Bank Mandiri naik sebesar 5 basis poin (bps) untuk segmen KPR & Non KPR.
“Ke depan, kami akan tetap melihat kondisi market secara cermat dan prudent serta tetap memberikan pilihan suku bunga terbaik bagi nasabah,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (13/1).
Baca Juga: Rata-Rata SBDK KPR Telah Mulai Naik Pasca BI Mulai Kerek Suku Bunga Acuan
Josephus mengungkapkan, di awal tahun 2023 ini pihaknya menawarkan suku bunga kredit KPR mulai dari 4,50% per tahun khusus untuk nasabah pilihan. Namun, Bank Mandiri menawarkan bunga fix berjenjang hingga 10 tahun mulai dari 5,88% per tahun.
“Dengan kenaikan BI-7DRR (suku bunga acuan), Bank Mandiri tentunya juga telah melihat kondisi pasar dan mengantisipasi dengan akan melakukan penyesuaian suku bunga KPR. Tentunya, kenaikan suku bunga diberikan secara selektif dan cermat dengan tetap mempertimbangkan risiko kredit,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Josephus menyatakan Bank Mandiri akan tetap fokus kepada target utama yang telah terbukti memiliki kualitas baik.
Dia mencontohkan, nasabah eksisting yang merupakan nasabah payroll maupun developer pilihan rekanan bank dan juga nasabah segmen employee yang bekerja di perusahaan-perusahaan wholesale kelolaan bank.
Baca Juga: Suku Bunga Acuan BI Naik, Bagaimana Suku Bunga KPR di Bank BRI?
Untuk diketahui, bunga KPR perbankan tampak merangkak pasca naiknya suku bunga acuan pada Juli 2022 lalu. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan rata-rata suku bunga dasar kredit KPR bank umum konvensional di level 8,66% di Oktober 2022.
Bunga itu naik 9 basis poin (bps) dibandingkan Julli 2022 di posisi 8,57%. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) KPR di Oktober 2022 masih jauh lebih rendah dibandingkan Oktober 2021 di level 8,9%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
