Reporter: Olfi Fitri Hasanah | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) pada penutupan perdagangan Selasa (30/5) cenderung mengalami kenaikan. Padahal, harga SUN sendiri di pasar sekunder tengah bergerak terbatas.
Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 basis poin (bps) -2 bpsĀ dengan rata-rata mengalami kenaikan sebesar 1 bps. Kenaikan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor 2tahun-5 tahun.
Sementara, imbal hasil SUN bertenor pendek antara 1 tahun-4 tahun mengalami kenaikan antara 1 bps-2 bps. Kenaikan terbatas imbal hasil tersebut didorong oleh adanya penurunan harga hingga 10 bps. Imbal hasil SUN tenor panjang yakni di atas 7 tahun mengalami perubahan hingga sebesar 2 bps seiring adanya perubahan harga sampai 20 bps.
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menilai, perubahan tingkat imbal hasil SUN pada perdagangan kemarin dipengaruhi pergerakan terbatas harganya akibat minim sentimen baik dari dalam maupun luar negeri. "Pelaku pasar masih wait and see sambil menunggu beberapa sentimen lanjutan pada pekan ini," jelasnya.
Ia melanjutkan, secara teknikal, harga SUN masih akan bergerak dalam tren kenaikan dalam jangka waktu pendek. Ia memperkirakan, masih akan ada peluang kenaikan harga di pasar sekunder mengingat harga SUN sempat menjauhi area jenuh beli (overbought) sejak beberapa hari terakhir.
Made menyarankan, investor harus tetap mencermati pergerakan harga SUN di pasar sekunder dan mengatur strategi trading ke depan. Salah satunya dengan memilih seri-seri obligasi yang bertenor sama, namun memiliki imbal hasil lebih tinggi. "Misalnya, investor seri FR0036 dapat mempertimbangan ORI013 sebagai instrumen investasi jangka pendek dengan imbal hasil lebih tinggi," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News