Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan bergerak naik pada perdagangan Kamis (19/7). Hal ini didorong oleh pelemahan rupiah dan kenaikan imbal hasil US Treasury.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, I Made Adi Saputra mengatakan, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (30 tahun) kemarin malam sama-sama mengalami kenaikan sebesar 1 basis poin (bps) ke level 2,88% dan 2,99%.
"Kenaikan tersebut masih didorong oleh pernyataan hawkish Powell di hadapan Senat AS yang meningkatkan ekspektasi investor bahwa The Fed tetap akan menaikan suku bunga empat kali di tahun ini," ujarnya dalam riset hari ini.
Pergerakan harga minyak dan gas alam dunia juga mendorong kenaikan imbal hasil US Tresury. Harga minyak West Texas Intermediate dan gas alam masing-masing bergerak naik. Harga minyak naik 0,37 (US$ 68,91 per barel) sementara harga gas alam naik 0,22% (US$ 2,72 per MMBtu). Kenaikan tersebut disebabkan permintaan minyak yang menguat di AS seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Dari situ, Mikail memprediksi imbal hasil SUN berpeluang naik pada perdagangan hari ini. Dia memproyeksikan, imbal hasil SUN akan bergerak di kisaran 7,73%-7,80%.
Adapun seri obligasi negara yang ia rekomendasikan pada hari ini antara lain FR0063, FR0053, FR0071, R0067, dan FR0065.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News