Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yield Surat Utang Negara pada perdagangan, Senin (9/7) berpotensi turun. Ahmad Mikail Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia memproyeksikan yield SUN bergerak turun karena didorong penguatan rupiah.
Dengan penurunan yield, artinya harga SUN menguat. "Melemahnya yield US Tresury 10 tahun menyebabkan potensi imbal hasil SUN turun," kata Mikail, dalam riset hari ini.
Mikail mencatat yield US Treasury tenor 10 tahun pada perdagangan, Jumat (6/7) turun 2 basis poin menjadi 2,83%. Penurunan juga terjadi pada yield US Treasury tenor 30 tahun sebesar 2 basis poin menjadi 2,94%. "Penurunan yield US Treasury didorong naiknya data pengangguran AS dan rendahnya pertumbuhan upah di AS di Juni 2018," kata Mikail.
Hari ini, Mikail memproyeksikan yield SUN 10 tahun kemungkinan bergerak di rentang 7,50%-7,60%.
I Made Adi Saputra menambahkan yield SUN pada perdagangan Jumat (6/7) juga tercatat menurun karena cadangan devisa periode Juni 2018 meski tercatat menurun yang jumlahnya menjadi US$ 122,9 miliar, jumlah tersebut masih cukup tinggi untuk mendorong terjadinya penurunan yield SUN. "Nilai tukar rupiah yang akhir pekan lalu sempat menguat juga turut memberi katalis positif," kata Made, Senin (9/7) dalam riset.
Made mencatat, rupiah menguat 0,12% menjadi Rp 14.375 per dollar AS pada Jumat pekan lalu. Sementara, yield US Treasury tenor 10 tahun tercatat menurun 0,012 basis poin menjadi 2,82%.
Secara teknikal, Made manganalisis harga SUN untuk keseluruhan tenor terlihat masih mengalami tren kenaikan harga, di tengah harga yang maish berada di area jenuh jual. Made merekomendasikan seri FR0071, FR0073, FR0054, FR0058, FR0074, FR0065, FR0068, FR0072, dan FR0075 pada perdagangan hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News