kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Imbal hasil SBR010 disarankan sekitar 5,7%-5,8%, untuk menarik minat investor


Jumat, 11 Juni 2021 / 08:00 WIB
Imbal hasil SBR010 disarankan sekitar 5,7%-5,8%, untuk menarik minat investor


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah rencananya akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel seri Saving Bond Ritel (SBR) SBR010 pada 21 Juni 2021. Minat masyarakat terhadap SBR010 diperkirakan akan tetap tinggi seiring produk ini bisa dijadikan pilihan investasi alternatif.

Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf optimistis SBR010 akan mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat. Menurutnya, SBR010 jika dibandingkan dengan kelas aset yang sejenis, yakni deposito, jauh lebih menarik.

“Imbal hasil deposito sejauh ini trennya masih turun, sementara di satu sisi, yield SBN kita menguat. Jadi SBR010 akan menjadi pilihan menarik bagi investor, apalagi bisa dikatakan instrumen ini bebas risiko,” jelas Dimas ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (10/6)

Ditambah lagi, secara tren, minat terhadap SBN ritel dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Walau begitu, ia melihat kemungkinan kenaikan minat masyarakat tidak akan terlalu tinggi. Hal ini lantaran kondisi tahun ini, aktivitas ekonomi mulai dibuka sehingga bisa jadi biaya pengeluaran masyarakat akan jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu.

Baca Juga: Agar menarik investor, imbal hasil SBR010 disarankan di kisaran 5,6%

Namun, Dimas menilai, jika nilai pemesanan terhadap SBR010 bisa meningkat, hal tersebut bisa menjadi pertanda bagus. Pasalnya, penerbitan SBN ritel bisa menjadi opsi tambahan bagi pemerintah dalam mencari dana segar. Adapun, seri SBN ritel sebelumnya yang diterbitkan pemerintah adalah ORI019 yang jumlah pemesanannya menyentuh Rp 26 triliun pada awal tahun kemarin. 

Karakteristik SBR010 yang non-tradable juga disebut tidak akan menjadi penghambat minat masyarakat terhadap instrumen yang satu ini. Menurut Dimas, mayoritas investor saat ini membeli SBN ritel untuk kemudian dipegang hingga jatuh tempo. Jadi pada akhirnya, karakteristik SBR010 yang non-tradable tidak akan memberi dampak signifikan terhadap minat masyarakat.

“Agar SBR010 ini menarik, pemerintah mungkin bisa memberi imbal hasil yang lebih tinggi dibanding SBN ritel sebelumnya. Seharusnya, (imbal hasil SBR010) di kisaran 5,70%-5,80% ,” imbuh Dimas.

Adapun, dua SBN ritel sebelumnya yang sudah diterbitkan pada tahun ini, yakni ORI019 dan ST014, masing-masing menawarkan imbal hasil 5,57% dan 5,47%.

Selanjutnya: Pemerintah pastikan SBR010 akan terbit pada 21 Juni 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×