kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imbal hasil reksadana pendapatan tetap terseksi


Sabtu, 30 Desember 2017 / 17:35 WIB
Imbal hasil reksadana pendapatan tetap terseksi


Reporter: Dimas Andi | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi reksadana masih memberikan imbal hasil yang menarik di 2017. Dan, reksadana pendapatan tetap menjadi jawara dengan imbal hasil (return) tertinggi. Sementara performa reksadana saham tak mampu mengungguli kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Berdasarkan data Infovesta Utama, sejak awal tahun hingga November lalu alias year to date (ytd), rata-rata imbal hasil reksadana pendapatan tetap mencapai 9,62%. Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, kinerja jenis reksadana ini moncer berkat membaiknya pasar obligasi domestik. Ini tak lepas dari tingkat inflasi rendah dan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Tambah lagi, Standar & Poors menempatkan Indonesia pada level investment grade. Fitch Ratings pun ikut mengerek peringkat kredit Indonesia jadi BBB dengan outlook stabil. Ini menjadi katalis positif bagi pasar obligasi yang berimbas pada kenaikan kinerja reksadana pendapatan tetap. Sebaliknya, kinerja reksadana saham di bawah ekspektasi, hanya 5,49% ytd. Angka ini tertinggal jauh dari kenaikan IHSG yang mencapai 12,37% di periode yang sama.

Reza Fahmi Riawan, Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management, menilai, saham-saham berkapitalisasi menengah ke bawah sebenarnya banyak dijadikan sebagai aset portofolio reksadana saham. Namun, saham-saham tersebut gagal mendongkrak kinerja reksadana saham sepanjang tahun ini.

Beberapa saham tambang, properti, dan konstruksi tidak menunjukkan performa ciamik. "Sehingga, membuat banyak produk reksadana saham kinerjanya kalah dari IHSG, ujar Reza kemarin. Sementara penurunan suku bunga acuan yang diikuti pengguntingan bunga deposito membuat kinerja reksadana pasar uang hanya sebesar 4,12% ytd. Adapun rata-rata imbal hasil reksadana campuran mencapai 6,64%.

Tahun depan, kinerja reksadana pendapatan tetap masih akan tumbuh tapi tak sekencang tahun ini karena sentimen pendukungnya terbatas. Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Infovesta Utama, memperkirakan, imbal hasil reksadana saham tahun depan mencapai 10%, pendapatan tetap 7%, dan campuran 8%.

Sedangkan dana kelolaan reksadana hingga November lalu sebanyak Rp 422 triliun. Tahun depan bisa menembus Rp 500 triliun, kata Wawan, Jumat (22/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×