kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.179   1,00   0,01%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Imbal hasil obligasi korporasi terus catatkan rekor tertinggi


Rabu, 06 Oktober 2021 / 20:20 WIB
Imbal hasil obligasi korporasi terus catatkan rekor tertinggi
ILUSTRASI. Sejak awal tahun kinerja obligasi korporasi tumbuh 7,9%.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja obligasi korporasi terus mencetak rekor tertinggi. Tren suku bunga yang masih rendah dan pergerakan kinerja yang stabil menjadi daya tarik obligasi korporasi. 

Mengutip Bloomberg, Rabu (6/10), kinerja obligasi korporasi yang tercermin dalam indeks INDOBeX Corporate Total Return mencapai rekor tertinggi lebih dari lima tahun di 359,58. Sejak awal tahun kinerja obligasi korporasi tumbuh 7,9%. Sebagai perbandingan, kinerja obligasi pemerintah tumbuh 3,9% ytd. 

Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf mengatakan, obligasi korporasi terus naik karena permintaan dari investor tinggi. Kondisi ini didukung oleh likuiditas pasar yang tetap tinggi walaupun penyaluran kredit meningkat dalam beberapa bulan terakhir. 

Baca Juga: Permintaan kredit menggeliat, bank bisa melirik pendanaan lewat penerbitan obligasi

"Sempat khawatir saat pinjaman kredit meningkat, likuiditas di pasar berkurang dan mengoreksi pasar obligasi. Tapi ternyata kekhawatiran tersebut tidak terjadi," kata Dimas, Rabu (6/10). 

Bahkan, di tengah yield Surat Utang Negara (SUN) cenderung bergerak naik dalam beberapa minggu terakhir, kinerja obligasi korporasi tetap positif berkat likuiditas pasar yang tinggi.

Dimas menilai, obligasi korporasi semakin diminati investor karena imbal hasil obligasi korporasi berada di atas suku bunga deposito. "Tingkat suku bunga deposito saat ini tidak menarik, banyak investor yang memburu obligasi korporasi, meski yield sudah sangat rendah tetapi bila dibandingkan dengan suku bunga deposito masih lebih tinggi," kata Dimas. 

Baca Juga: Tertarik beli ORI020? Catat daftar mitra distribusi berikut

Ke depan Dimas memproyeksikan minat investor akan tetap tinggi terhadap pasar obligasi korporasi. Apalagi dengan likuiditas pasar yang tidak mengering secara drastis. Di tengah likuiditas yang masih tinggi, Dimas mengamati investor jadi tidak memiliki pilihan selain untuk masuk ke pasar obligasi korporasi yang masih menawarkan imbal hasil menarik. 

Selain itu, investor tertarik masuk ke obligasi korporasi karena pergerakan instrumen ini lebih stabil dibandingkan dengan obligasi pemerintah. "Investor memburu obligasi korporasi dibanding obligasi negara di tengah kondisi ekonomi yang masih volatil," kata Dimas. 

Dimas memproyeksikan imbal hasil obligasi korporasi berpotensi masih akan tumbuh 0,5% lagi di sisa tahun ini. Pertumbuhan imbal hasil tersebut Dimas katakan banyak berasal dari pendapatan kupon. 

Baca Juga: Return obligasi korporasi tahun ini sudah dua kali lipat obligasi negara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×