kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Iklim investasi membaik, peminat SR013 membeludak


Senin, 28 September 2020 / 19:22 WIB
Iklim investasi membaik, peminat SR013 membeludak
ILUSTRASI. Penjualan sukuk ritel SR013 menyentuh angka Rp 25,67 triliun.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan sukuk ritel SR013 memecahkan rekor penjualan ritel online setelah menyentuh angka Rp 25,67 triliun. Tak hanya memecahkan rekor, jumlah investor yang membeli SR013 dari kelompok usia milenial kembali meningkat. 

Tercatat jumlah investor terbesar yang membeli SR013 berasal dari kelompok generasi milenial, yaitu sebanyak 16.392 investor (36,59% dari total investor). Adapun, investor baru pada SR013 mencapai 16.234 orang atau 36,23% dari total investor. Dari seluruh investor baru, sebanyak 44,92% dari seluruh investor baru merupakan generasi milenial. Sementara secara keseluruhan, jumlah investor SR013 mencapai 44.803 orang

Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan, dengan meningkatnya jumlah investor baru dan generasi muda yang semakin dominan berinvestasi, tujuan pemerintah untuk menerbitkan SBN ritel pun terwujud.

“Tujuan penerbitan SBN ritel memang untuk mengajak masyarakat mengubah pola pikir dari saving oriented menjadi investment oriented. Hal ini sekaligus untuk pendalaman pasar keuangan Domestik dalam rangka mengurangi kepemilikan asing di SBN,” kata Dwi kepada Kontan.co.id, Senin (28/9).

Baca Juga: Capai Rp 25,67 triliun, SR013 pecahkan rekor penjualan surat utang ritel online

Dengan semakin banyaknya masyarakat yang berinvestasi di SBN, Dwi menyebut pasar keuangan domestik semakin sustain. Dia menambahkan, pada penjualan SR013 secara karakteristik, investornya tidak banyak berubah. Investor masih didominasi kelompok generasi milenial dan pegawai swasta dengan profesi yang paling banyak membeli SR013.

Namun, salah satu yang jadi pembeda dari SR013 dibanding SBN ritel lainnya adalah cara dalam melakukan edukasi, sosialisasi, dan pemasaran. “Dengan semuanya dilakukan secara virtual, ternyata hasilnya justru jauh lebih efektif. Oleh sebab itu, metode ini akan semakin dioptimalkan dan terus diberi inovasi agar bisa lebih optimal,” tambah Dwi.

Head of Fixed Income Sucor Asset Management Dimas Yusuf mengatakan secara umum iklim investasi di Indonesia yang semakin baik menjadi salah satu faktor yang mendorong tingginya permintaan terhadap SR013. Dengan transaksi yang dilakukan secara online dan mudah, SR013 pun disebut bisa menjaring lebih banyak investor, khususnya dari generasi milenial.

Baca Juga: Sisihkan dana, ORI018 akan ditawarkan Oktober, sukuk tabungan pada November

“Dengan kondisi saat ini yang membatasi kegiatan berlibur maupun pergi ke luar, akhirnya dana tersebut bisa dimanfaatkan untuk investasi. Di satu sisi, minat dan literasi masyarakat Indonesia mengenai investasi semakin membaik, tak heran akhirnya ketika ada instrumen alternatif yang praktis, aman, dan menguntungkan, SR013 pun akhirnya jadi incaran,” jelas Dimas.

Dimas menambahkan, walau kupon SR013 yang sebesar 6,05% lebih kecil dari SR012 maupun ORi017, sebenarnya besarnya masih tetap menarik. Pasalnya, imbal hasil dari deposito yang justru terus turun. Pada akhirnya, selisih antara kupon SR013 dengan deposito menjadi cukup jauh dan membuat SR013 jadi pilihan yang menarik.

“Ditambah lagi kondisi investasi saat ini bisa dibilang cukup gamang karena uncertainty naik lagi seiring pandemi yang belum reda dan pemulihan ekonomi berpotensi semakin lambat. Digabungkan dengan kebiasaan investasi yang semakin tumbuh, pada akhirnya SR013 pun menjadi primadona dan bisa pecahkan rekor,” tutup Dimas.

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Lagi, Sudah Saatnya Untuk Beli?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×